Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) menegaskan komitmennya dalam mendorong hilirisasi berkelanjutan sebagai strategi utama memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Komitmen ini disampaikan Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamjoeddin, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Rabu lalu, 17 Juli 2025.
Maroef menyatakan bahwa MIND ID mengintegrasikan seluruh proses hilirisasi dari hulu hingga hilir untuk setiap komoditas yang dikelola, sehingga menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdampak langsung terhadap perekonomian nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh proyek hilirisasi berjalan terintegrasi, menghasilkan produk bernilai tinggi, serta memberikan dampak langsung bagi ekonomi dan memperkuat kedaulatan ekonomi nasional,” ujar Maroef.
Salah satu proyek strategis yang tengah dijalankan adalah penguatan rantai pasok industri aluminium. MIND ID menjalankan dua proyek utama di Mempawah, yakni pengolahan bauksit dengan target 1,47 juta ton per tahun, dan pembangunan fasilitas Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun.
Sebagai kelanjutan, MIND ID juga tengah mengembangkan smelter aluminium berkapasitas 600 ribu ton per tahun, serta SGAR fase II dengan kapasitas tambahan 1 juta ton alumina per tahun.
Menurut Maroef, hilirisasi ini tidak hanya mendatangkan investasi, tetapi juga memberikan nilai tambah signifikan.
Ia menjelaskan bahwa 1 ton bauksit yang dihargai sekitar US$ 40 dapat meningkat hingga US$ 2.700 saat telah menjadi aluminium. Proyek ini juga diproyeksikan menyerap puluhan ribu tenaga kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Industri manufaktur nasional pun dinilai akan mendapat manfaat melalui kepastian pasokan bahan baku mineral, sehingga mampu bertumbuh lebih stabil dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ramson Siagian, mengapresiasi kinerja MIND ID yang dinilai berhasil mempercepat program hilirisasi, termasuk melalui akuisisi saham Freeport Indonesia pada 2018.
Ramson menyebutkan bahwa pembangunan smelter katoda tembaga oleh Freeport Indonesia kini telah berjalan dan menjadi bagian penting dalam program hilirisasi nasional.
Dia juga menyatakan bahwa beban utang akibat akuisisi sudah hampir lunas, sehingga MIND ID kini memiliki ruang lebih besar dalam menjalankan berbagai proyek strategis.
“Kami yakin dari sisi keuangan, Grup MIND ID memiliki banyak profesional yang mumpuni. Apalagi dengan adanya Danantara, proses peningkatan produksi, eksplorasi, dan hilirisasi akan dapat dijalankan secara serius ke depan,” ujarnya.