Berita

Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limansento/RMOL

Politik

Indonesia Pilih Fokus Tekan Tarif 32 Persen Meski Trump Ancam BRICS

RABU, 09 JULI 2025 | 21:48 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Wacana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif impor tambahan 10 persen kepada negara-negara BRICS tidak membuat Indonesia goyah.

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto mengatakan, pemerintah tetap fokus memperjuangkan agar tarif 32 persen untuk Indonesia bisa ditekan lebih rendah, tanpa terlalu ambil pusing dengan ancaman baru tersebut.

"Kita mencatat itu, tapi kita tidak mempertimbangkan secara khusus. Kita anggap sekarang yang tarif finalnya yang 32 persen kemarin, itu yang kita perjuangkan," ujar Haryo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 9 Juli 2025.


Ia menambahkan, belum ada kalkulasi resmi yang dikeluarkan pemerintah AS terkait rencana tarif tambahan untuk negara-negara BRICS. Sejauh ini, pemerintah Indonesia belum melihat adanya kejelasan angka atau skema tarif baru tersebut.

"Kita juga tidak tahu apakah ini 10 persen yang disampaikan itu sudah jadi perhitungan atau nggak, kita nggak banyak melihat itu," sambung Haryo.

Alih-alih fokus pada wacana tersebut, pemerintah Indonesia kata Haryo menargetkan agar tarif bisa ditekan lebih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya.

"Kita melihat sekarang posisi 32 persen itu dan kita inginkan kita lebih rendah dari itu. Targetnya kita termasuk yang rendah di ASEAN atau mungkin lebih rendah," tegas Haryo.

Diketahui, ancaman tarif tambahan 10 persen terhadap negara-negara BRICS itu sebelumnya dilontarkan Trump saat KTT BRICS di Brasil awal pekan ini. Presiden Prabowo Subianto termasuk kepala negara yang hadir pada KTT tersebut.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, yang turut mendampingi Presiden Prabowo memastikan bahwa forum tersebut tidak pernah ditujukan untuk melawan Amerika Serikat atau negara manapun.

"Pertemuan BRICS ini kan tidak ada upaya apapun untuk melawan Amerika atau yang lain ya. Bahwa pertemuan BRICS ini kan tujuan utamanya untuk mempersatukan negara berkembang, mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi," ujar pria yang akrab disapa Tata itu di sela-sela KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa 8 Juli 2025.

Tata juga menegaskan, ancaman tarif dari Trump sama sekali tidak menjadi pokok bahasan dalam forum tersebut. Para pemimpin BRICS, lanjutnya, lebih banyak membahas isu global.

"Jadi tidak ada langkah-langkah untuk melawan suatu negara, suatu kelompok negara. Justru isu-isu yang dibahas, tadi yang saya sampaikan seperti lingkungan hidup, mengenai kesehatan, kemarin kita bahas masalah situasi global, multilateralisme, bagaimana kita bisa memperkuat multilateralisme," jelas Tata.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya