Berita

Wamenlu Arrmanatha Nasir di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil pada Senin, 7 Juli 2025/Sekretariat Presiden RI

Dunia

Respons Ancaman Tarif Trump, Wamenlu Tegaskan BRICS Bukan Blok Anti-AS

SELASA, 08 JULI 2025 | 09:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, menegaskan bahwa KTT BRICS 2025 tidak pernah dimaksudkan sebagai forum untuk menghadapi atau menentang negara manapun, termasuk Amerika Serikat. 

Penegasan ini disampaikan di tengah mencuatnya pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggota BRICS.

Arrmanatha, yang akrab disapa Tata, memberikan klarifikasi kepada media usai mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto di forum KTT BRICS yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Senin, 7 Juli 2025.


“Kita semua masih menunggu apa yang akan dihasilkan oleh Presiden Trump. Tapi sebelumnya, yang perlu ditegaskan, pertemuan BRICS ini tidak ada upaya apapun untuk melawan Amerika atau yang lain,” ujar Tata.

Ia menegaskan bahwa tujuan utama pertemuan BRICS adalah mempersatukan negara-negara berkembang guna menghadapi tantangan global secara kolektif, bukan membentuk poros tandingan terhadap negara maju.

“Pertemuan BRICS ini tujuannya untuk mempersatukan negara berkembang, mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Jadi tidak ada langkah-langkah untuk melawan suatu negara, suatu kelompok negara," jelasnya.

Tata juga menekankan bahwa isu-isu yang dibahas dalam forum BRICS sangat jauh dari narasi konfrontatif. Ia mencontohkan diskusi mengenai lingkungan hidup, kesehatan global, serta penguatan sistem multilateral sebagai tema utama yang diangkat.

“Justru isu-isu yang dibahas, seperti lingkungan hidup, kesehatan, dan situasi global, bagaimana kita bisa memperkuat multilateralisme. Tidak ada isu-isu yang bertentangan dengan kepentingan negara berkembang ataupun melawan suatu negara,” jelasnya.

Saat ditanya apakah ancaman tarif dari Trump menjadi topik pembahasan khusus dalam KTT BRICS, Tata membantah hal tersebut.

“Tidak jadi pembahasan, karena isu seperti itu kan kita tidak bisa mengontrol apa yang disampaikan oleh Presiden Amerika atau kepala negara lainnya,” kata dia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya