Berita

Dr. dr. Ani Hasibuan/Ist

Politik

Kesaksian Dokter Jaga RSCM:

Narasi Pemerkosaan 1998 Tak Sesuai Fakta Medis

SELASA, 08 JULI 2025 | 03:33 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kesaksian langka datang dari Dr. dr. Ani Hasibuan, salah satu dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM saat tragedi Mei 1998 berlangsung. Narasi yang selama ini berkembang mengenai adanya korban pemerkosaan massal selama kerusuhan 98 dibantah tegas oleh Ani Hasibuan. 

Ia pun menegaskan bahwa keterlibatan TNI saat itu justru berperan menenangkan situasi.

“Saya bertugas langsung di IGD dan turut membantu proses identifikasi jenazah korban kerusuhan. Sebagian besar adalah korban kebakaran, bahkan dalam kondisi terbakar parah hingga gosong, bukan korban pemerkosaan seperti yang selama ini diberitakan,” ujar Ani Hasibuan dalam keterangannya kepada RMOL, Senin malam, 7 Juli 2025. 


Menurut dokter spesialis saraf dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta ini, saat itu dirinya bersama rekan-rekan dokter koas dan forensik diperintahkan membantu proses identifikasi jenazah yang dikirim ke RSCM. Lokasi penuh hingga area parkir forensik digunakan untuk menampung korban. Jenazah terbakar itu, menurut informasi yang ia terima, berasal dari kebakaran di beberapa mal di kawasan Ciledug dan Jakarta Barat.

“Semua korban yang kami tangani adalah korban kebakaran, tidak pernah ada laporan medis atau temuan forensik mengenai tanda-tanda kekerasan seksual. Saya bisa pastikan itu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ani yang saat itu berusia 24 tahun, juga menjadi saksi mata bagaimana aparat TNI, khususnya dari Korps Marinir, membantu meredam emosi massa yang nyaris membakar showroom kendaraan di kawasan Salemba.

“Saya ingat betul, mobil-mobil di showroom itu sudah diseret keluar. Tapi tiba-tiba datang sekelompok tentara dengan baret ungu, belakangan saya tahu mereka Marinir yang kemudian mengajak warga bernyanyi bersama. Ajaibnya, massa jadi tenang dan batal membakar mobil,” kenangnya.

Ani juga menyebut nama Mayjen TNI Sjafri Sjamsoeddin, yang kala itu muncul dari kendaraan lapis baja di sekitar FKUI Salemba langsung memimpin pengamanan ibu kota. 

“Saya ingat beliau menyebut namanya melalui pengeras suara. Suaranya tegas tapi menenangkan. Beliau dan pasukannya membuat kami bisa kembali merasa aman,” ujarnya.

Menyinggung narasi kerusuhan yang diklaim ditujukan kepada kelompok etnis tertentu, Ani menyatakan tidak melihat bukti langsung soal itu.

“Saya berteman baik dengan banyak etnis Tionghoa, dan saya sendiri saat itu juga sempat dihentikan massa di Kalimalang karena penampilan saya, bukan karena etnis. Jadi tidak ada indikasi serangan yang tertarget, apalagi berdasarkan etnis atau agama,” ungkapnya.

Sebagai aktivis mahasiswa FKUI pada masa itu, Ani bahkan menyebut dirinya pernah mengikuti demonstrasi hingga ke DPR bersama ratusan mahasiswa. Namun, lagi-lagi, ia menegaskan peran TNI tidak pernah bersifat represif.

“Kami justru diantar pulang oleh TNI, karena khawatir terjadi kerusuhan malam hari. Mereka menjaga, bukan menekan,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya