Berita

Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja/RMOL

Politik

Bawaslu Jawab Tudingan DPR soal Realisasi Anggaran Rendah

SELASA, 08 JULI 2025 | 00:49 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Bawaslu mengklarifikasi tudingan DPR, yang menyebut realisasi anggaran tahun 2024 tercatat rendah. Hal itu terlontar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPR dengan Bawaslu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 7 Juli 2025.

Menanggapi itu, Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja mengatakan, capaian realisasi anggaran 2024 sebesar 87 persen bukan tanpa alasan dan tidak bisa dibandingkan dengan KPU yang mencapai 98 persen.

"Jumlah penanganan pelanggaran dan sengketa juga menurun (di 2024 saat pilkada), karena kan itu basisnya berapa jumlah penanganan pelanggaran dan jumlah sengketa proses yang dilakukan di Bawaslu. Nah itu yang kemudian harus dikembalikan begitu," ujar Bagja di Kantor Bawaslu.


Selain jumlah penanganan perkara pelanggaran dan juga sengketa proses pilkada, Bagja menegaskan soal serapan anggaran Bawaslu juga tergantung pada serapan satuan kerja di daerah.

"Bukan berarti tidak dipakai, ada juga memang yang bermasalah. Tapi kita lagi memang ya tingkat provinsinya, karena belum terlalu kuat seperti Papua Pegunungan atau atau Papua Tengah, belum terlalu kuat provinsinya. Tapi kabupaten/kotanya jalan," urainya.

Oleh karena itu, Anggota Bawaslu RI dua periode itu memastikan penggunaan anggaran oleh Bawaslu berbasis program kerja, sehingga bukan berarti serapan rendah tidak bisa dimaksimalkan.

"Karena tugas fungsi dilaksanakan. Ada yang kemudian anggaran kan sesuai tugas fungsi. Ini kira-kira berapa kasus sebenarnya (yang ditangani)? Maka dikembalikan anggarannya," jelas dia.

"Kemudian kalau misalnya efektif, efiisien, ya sekarang kita sangat efektif dan efisien pada saat ini, dan sesuai apa yang digariskan oleh Kementerian Keuangan," demikian Bagja.  

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya