Berita

Kilmar Abrego Garcia/Net

Dunia

Presiden El Salvador Bantah Siksa Kilmar Abrego Garcia di Penjara CECOT

JUMAT, 04 JULI 2025 | 12:18 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden El Salvador Nayib Bukele membantah keras tuduhan bahwa Kilmar Abrego Garcia, migran yang sebelumnya secara keliru dideportasi dari Amerika Serikat, mengalami penyiksaan saat ditahan di penjara keamanan tinggi negara itu, CECOT.

Pernyataan Bukele muncul sehari setelah dokumen pengadilan di Amerika Serikat memuat kesaksian Abrego Garcia yang menggambarkan kondisi buruk selama penahanannya di El Salvador. 

Dalam pengakuannya, pria asal Maryland itu menyebut dirinya mengalami pemukulan berat, kurang tidur, kekurangan nutrisi, serta penyiksaan psikologis saat berada di fasilitas CECOT.


Pengacara Abrego Garcia mengatakan kliennya kehilangan lebih dari 14 kilogram hanya dalam dua minggu pertama penahanannya.

Namun, Presiden Bukele membantah semua tuduhan tersebut melalui sebuah unggahan di media sosial, seperti dikutip dari Reuters pada Jumat, 4 Juli 2025.

“Tetapi pria itu tidak disiksa, dan berat badannya juga tidak turun. Jika dia disiksa, kurang tidur, dan kelaparan, mengapa dia terlihat begitu sehat di setiap foto?" tulis Bukele.

Unggahan itu disertai dengan beberapa foto dan video yang memperlihatkan Abrego Garcia selama dalam tahanan.

Kasus Abrego Garcia mencuat setelah pria yang memiliki istri dan anak warga negara AS itu dideportasi pada 15 Maret 2025 ke El Salvador, meskipun keputusan pengadilan imigrasi AS tahun 2019 telah menyatakan bahwa dia tidak boleh dikirim ke sana karena risiko penganiayaan oleh geng. 

Deportasinya disebut sebagai "kesalahan administratif" oleh pejabat AS.

Pemerintahan Presiden Donald Trump, yang saat itu menjabat, mendapat kritik karena diduga mengabaikan proses hukum dalam kasus Abrego Garcia. 

Kritikus menilai pemerintah terlalu fokus pada peningkatan jumlah deportasi dibanding menjunjung prinsip perlindungan hukum, termasuk bagi non-warga negara.

Trump sendiri menuduh Abrego Garcia sebagai anggota geng MS-13, namun klaim ini dibantah oleh pengacaranya.

Abrego Garcia dikembalikan ke AS pada 6 Juni setelah didakwa bekerja sama dengan sedikitnya lima orang dalam jaringan penyelundupan manusia. 

Ia kini ditahan di Tennessee dan mengaku tidak bersalah. Pemerintah AS menyatakan tetap berencana untuk mendeportasinya kembali setelah proses pidana selesai.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya