Berita

Anggota tim forensik memeriksa sebuah lokasi di Acapulco, Meksiko, tempat mayat ditemukan/Net

Dunia

381 Mayat Dibiarkan Menumpuk di Krematorium Meksiko Selama 2 Tahun

SENIN, 30 JUNI 2025 | 10:43 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penemuan mengejutkan terjadi di sebuah krematorium swasta di Ciudad Juárez, negara bagian Chihuahua, Meksiko utara. 

Otoritas setempat melnemukan sebanyak 381 jenazah yang ditumpuk secara tidak layak di dalam bangunan tersebut, tanpa proses kremasi sebagaimana mestinya.

Kantor kejaksaan setempat mengaitkan insiden ini dengan kelalaian berat dan pelanggaran tanggung jawab profesional oleh pihak pengelola krematorium.


“Kami menemukan 381 jenazah yang disimpan secara tidak teratur di krematorium, yang tidak dikremasi,” ungkap Eloy Garcia, koordinator komunikasi kantor kejaksaan negara bagian Chihuahua, seperti dimuat AFP pada Senin, 30 Juni 2025.

Menurut Garcia, jasad-jasad itu ditemukan dalam kondisi menumpuk tanpa urutan yang jelas di sejumlah ruangan tempat krematorium beroperasi. 

“Jenazah-jenazah itu dilempar begitu saja, tanpa pandang bulu, satu di atas yang lain, di lantai,” katanya dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, Garcia menyebutkan bahwa semua jenazah telah dibalsem, tetapi kerabat yang seharusnya menerima abu hasil kremasi justru diberikan materi lain yang tidak jelas.

Pihak kejaksaan memperkirakan beberapa jenazah sudah berada di lokasi tersebut selama hingga dua tahun. Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar mengenai pengawasan, kapasitas layanan, dan etika bisnis kremasi di wilayah yang memang telah lama dilanda krisis forensik.

“Ini adalah soal kecerobohan dan ketidakbertanggungjawaban. Semua bisnis tahu berapa kapasitas kremasi harian mereka. Anda tidak dapat menerima lebih dari yang dapat Anda proses," ujar Garcia, mengkritik keras pengelola krematorium. 

Salah satu pengurus krematorium dikabarkan telah menyerahkan diri ke kejaksaan untuk menjalani proses hukum. Namun, pihak berwenang belum memberikan pernyataan apakah jenazah-jenazah tersebut berkaitan dengan korban kekerasan kriminal, yang memang marak terjadi di Meksiko akibat aktivitas kejahatan terorganisasi.

Negara itu telah bertahun-tahun bergulat dengan krisis dalam sistem forensik, yang ditandai dengan membeludaknya jumlah mayat yang belum teridentifikasi, keterbatasan tenaga ahli, dan keterbatasan anggaran.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya