Berita

Presentase Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun/RMOL

Politik

Misbakhun:

Perang Iran vs Israel Belum Tekan Subsidi BBM

SENIN, 30 JUNI 2025 | 08:12 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Perang antara Iran versus Israel dipastikan belum menekan subsidi BBM di Tanah Air.

Demikian dikatakan Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun dalam  diskusi virtual Indef, bertema "Dampak Perang Iran-Israel terhadap Perekonomian Indonesia", Senin 30 Juni 2025.

Legislator dari Fraksi Golkar ini berpendapat, selama harga minyak dunia belum melewati asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar 82 dolar AS per barel, maka ruang fiskal pemerintah masih terjaga.


“Dari sisi harga minyak, kita masih sangat aman. Subsidi BBM, subsidi energi kita masih bisa kita kategorikan was-was, tapi secara real masih di dalam kontrol sepenuhnya dalam angka-angka APBN," kata Misbakhun.

Ia mengurai analisa risiko kenaikan harga minyak akibat eskalasi geopolitik telah disiapkan pemerintah, termasuk skenario apabila kenaikan harga minyak mencapai 100 dolar AS per barel. Dalam skenario itu, inflasi diperkirakan masih tetap aman berada di level 2,70 persen.

Meskipun demikian, ia tak menampik bahwa jika harga minyak terus menanjak hingga di atas 100 dolar per barel, skenario penyesuaian harga BBM bersubsidi akan masuk dalam pertimbangan pemerintah. 

Namun, menurutnya, harus ditakar dengan cermat agar tidak berdampak serius pada inflasi dan daya beli masyarakat.

Di sisi lain, Misbakhun menilai Indonesia justru bisa mengambil manfaat dari kenaikan harga komoditas imbas konflik Iran-Israel. 
Presentase Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun/RMOL
Ia menyebut harga batu bara, minyak sawit mentah (CPO), dan mineral logam seperti nikel cenderung naik bersamaan mengikuti harga minyak dunia. Ini bakal menjadi peluang bagi Indonesia sebagai negara eksportir komoditas tersebut.

“Indonesia adalah net importer minyak, tapi kita juga eksportir komoditas yang nilainya melonjak saat harga minyak naik. Ini memperkuat penerimaan pajak dan non-pajak kita. Jadi, dampaknya tidak bisa dilihat satu sisi saja, perlu disimulasikan secara komprehensif,” tutupnya.

Harga minyak mentah Brent tercatat 67.31 dolar AS per barel pada penutupan 27 Juni 2025, sementara minyak mentah WTI berada di level?65.07 dolar AS per barel.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya