Berita

Direktur Eksekutif PRC, Faris Widiyatmoko di Pendopo Rakyat Cendekia, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juni 2025/RMOL

Bisnis

Hasil Survei PRC:

Ekonomi Rumah Tangga Cenderung Stagnan dan Turun

KAMIS, 26 JUNI 2025 | 19:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kondisi ekonomi rumah tangga masyarakat, dipotret oleh lembaga survei Politika Research and Consulting (PRC), tidak mengalami perubahan atau stagnan. Bahkan cenderung turun.

Direktur Eksekutif PRC, Faris Widiyatmoko memaparkan hasil surveinya tersebut, dalam jumpa pers di Pendopo Rakyat Cendekia, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juni 2025.

"Kita tanyakan kepada responden terkait kondisi ekonomi rumah tangganya dibandingkan tahun lalu. Dan mayoritas responden menyatakan ekonomi rumah tangganya tidak ada perubahan. Atau sama saja kayak tahun lalu, tidak bertambah, tidak juga bergerak, 38 persen (responden)," urai Faris.


Sementara, ia juga menemukan jawaban dari lumayan banyak responden yang mengaku mengalami penurunan ekonomi. Persentasenya tidak jauh berbeda dari yang merasakan ekonominya stagnan.

"Yang menyatakan lebih buruk, dan jauh lebih buruk, ini juga cukup tinggi, sekitar 34 persen yang menyatakan lebih buruk, dan jauh lebih buruk," jelasnya. 

Selain itu, Faris dalam surveinya juga menanyakan kepada responden, mengenai peluang ekonomi mereka ke depannya selama tahun ini, dan dibandingkan dalam periode yang sama tahun lalu. 

"Ketika kita tanya tentang ekonomi nasional dibandingkan tahun lalu, tahun sekarang dibandingkan tahun lalu, ini kondisinya justru menunjukkan seperti kekhawatiran. Responden mayoritas menyatakan ekonomi nasional posisinya hari ini dibandingkan tahun lalu jauh lebih buruk," beber dia.
 
"Itu mungkin menggambarkan, misalnya pertumbuhan ekonomi kita, 4,87 persen kalau tidak salah di kuartal pertama 2025, itu jauh turun dibandingkan kuartal pertama 2024 sekitar 5,11 persen kalau tidak salah," sambungnya.

Oleh karena itu, Faris meyakini hasil surveinya yang menunjukkan giat perekonomian rumah tangga masyarakat cenderung stagnan dan bahkan potensi semakin melemah, berkesinambungan dengan kondisi yang terjadi hingga pertengahan tahun 2025 ini.

"Belum lagi gelombang layoff yang ada di beberapa perusahaan, kemudian kebijakan-kebijakan yang lain, yang juga kondisi geopolitik global, sehingga itu mempengaruhi harga komoditas, dan seterusnya," tuturnya.

"Ini memang cukup mengkhawatirkan, semoga pemerintah tidak alergi dengan kritik dan saran begitu," demikian Faris menambahkan.

Survei PRC kali ini melibatkan responden sebanyak 1.010 orang, dari total calon responden sebanyak 23.026 orang, yang diwawancarai melalui telepon.

Adapun margin of error survei PRC kali ini sebesar 3,0 persen, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya