Papan reklame Aliansi Abraham/Net
Sebuah papan reklame mencolok yang diresmikan di Israel pada Rabu, 25 Juni 2025 menampilkan wajah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdampingan dengan Perdana Menteri Israel sejumlah pemimpin regional Timur Tengah, disertai slogan besar: “Aliansi Abraham: Saatnya untuk Timur Tengah Baru.”
Papan reklame tersebut merupakan inisiatif dari Koalisi untuk Keamanan Regional (Coalition for Regional Security), yang menggagas tatanan baru di kawasan sebagai perisai terhadap ancaman Iran dan jaringan proksi regionalnya.
“Aliansi Abraham mencerminkan visi tentang kawasan yang terhubung melalui kerja sama, bukan konflik,” tulis pernyataan di situs resmi organisasi itu, seperti dimuat News Nations pada Kamis, 26 Juni 2025.
“Kami mendorong pembentukan tatanan regional baru di Timur Tengah yang dapat menjamin keamanan jangka panjang bagi Israel," tambahnya.
Koalisi ini berharap momentum diplomatik yang sempat terbangun di bawah administrasi Trump dapat kembali dihidupkan, terutama jika Trump kembali memegang kekuasaan.
Selama masa jabatannya, Trump dikenal sebagai sosok yang mendorong kesepakatan normalisasi antara Israel dan sejumlah negara Arab, yang kemudian dikenal sebagai Abraham Accords.
“Itu adalah ide yang sebelumnya didukung Trump, dan beberapa kelompok lokal berharap dia akan memprioritaskannya lagi jika diberi kesempatan,” kata Robert Sherman, jurnalis yang melaporkan langsung dari lokasi peresmian.
Visi “Timur Tengah Baru” dalam konteks ini juga mengindikasikan potensi kerja sama dengan negara-negara seperti Arab Saudi, Lebanon, bahkan Suriah, yang secara historis memiliki hubungan kompleks dan tegang dengan Israel.
Papan reklame tersebut muncul di tengah suasana diplomatik yang mulai mencair, menyusul gencatan senjata sementara antara Israel dan Iran yang difasilitasi dalam pertemuan puncak NATO baru-baru ini.
Trump dilaporkan terlibat dalam mediasi tersebut, dan menyorotinya sebagai langkah awal menuju rekonsiliasi regional.
Dalam 24 jam setelah kesepakatan tersebut diberlakukan, suasana di Tel Aviv dilaporkan mulai berubah. Pembatasan wilayah dicabut, kafe dan restoran kembali ramai, dan sebagian warga berharap ini bisa menjadi permulaan dari era diplomasi regional yang lebih stabil dan produktif.