Berita

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025/RMOL

Politik

Diungkap Dasco:

Dua Menteri Era SBY Ini Bukan Kandidat Dubes RI untuk AS

KAMIS, 26 JUNI 2025 | 14:18 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kabar yang menyebutkan nama Marty Natalegawa dan Mari Elka Pangestu menjadi calon Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), dibantah Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

"Yang pasti dua-duanya bukan," tegas Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025. 

Meski telah membantah kedua mantan menteri era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, Dasco masih enggan membeberkan siapa kandidat sebenarnya yang diajukan pemerintah. 


Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu hanya memastikan bahwa DPR siap memproses nama calon duta besar segera setelah diajukan secara resmi.

"Dari usulan yang disampaikan pemerintah, dalam waktu yang secepatnya karena kita baru masuk dari masa sidang, kita akan segera proses," jelasnya.

Diberitakan RMOL sebelumnya, posisi Dubes RI untuk AS mengalami kekosongan sejak masa tugas duta besar sebelumnya, Rosan Perkasa Roeslani, berakhir. 

Rosan, yang menjabat sejak tahun 2021, mengundurkan diri untuk mendampingi calon presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) dalam Pemilu 2024.

Pengunduran dirinya secara resmi disetujui oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo, dan sejak saat itu, belum ada pengganti tetap yang ditunjuk untuk mengisi jabatan tersebut.

Jokowi melantik Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Istana Negara, pada bulan Agustus 2024.

Rosan menggantikan posisi Bahlil Lahadalia yang saat itu dilantik kembali sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kekosongan posisi ini menjadi penting karena AS merupakan salah satu mitra strategis utama Indonesia di bidang politik, ekonomi, pertahanan, dan pendidikan. 

Hubungan diplomatik yang kuat antara kedua negara membutuhkan keberadaan seorang duta besar sebagai perwakilan tertinggi diplomasi Indonesia di Washington D.C.

Selama kekosongan ini, tugas-tugas kedutaan besar dijalankan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (Chargé d'Affaires), namun kapasitas ini terbatas dibandingkan peran strategis seorang duta besar penuh. 

Penunjukan duta besar baru biasanya melalui proses seleksi di Kementerian Luar Negeri dan persetujuan dari Presiden serta uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR RI.

Hingga awal 2025, belum ada informasi resmi mengenai calon pengganti tetap, dan kondisi ini memunculkan desakan dari berbagai pihak agar pemerintah segera mengisi kekosongan demi menjaga kelangsungan dan kualitas hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya