Berita

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Trump Janji Selamatkan Netanyahu dari Dakwaan Kasus Korupsi

KAMIS, 26 JUNI 2025 | 11:28 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyerukan agar Israel segera membatalkan persidangan korupsi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atau memberinya pengampunan. 

Seruan ini disampaikan Trump melalui platform Truth Social, menyebut Netanyahu sebagai pahlawan besar dan menyatakan bahwa Amerika Serikat akan menyelamatkannya.

"Sidang Bibi Netanyahu harus dibatalkan, segera, atau Pengampunan diberikan kepada Pahlawan Besar, yang telah berbuat banyak bagi Negara (Israel)," tulis Trump, seperti dimuat Reuters pada Kamis, 26 Juni 2025.


Netanyahu saat ini tengah menjalani proses hukum atas tiga kasus pidana, termasuk tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, yang didakwakan pada 2019. 

Ia membantah semua tuduhan dan mengaku tidak bersalah. Persidangan dimulai sejak 2020, dan pada awal Juni 2025, ia mulai menjalani pemeriksaan silang di pengadilan Tel Aviv, yang menurut media Israel dapat berlangsung hingga satu tahun.

Trump menyebut Netanyahu sebagai seorang pejuang dan membandingkan kasus yang dihadapinya dengan apa yang ia sebut sebagai perburuan penyihir terhadap dirinya sendiri di Amerika Serikat.

"Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu," ujar Trump dalam unggahan tersebut.

Komentar Trump ini muncul di tengah ketegangan yang masih memanas antara Israel dan Iran, pasca gencatan senjata yang baru-baru ini diberlakukan. 

Menariknya, Trump sempat menyampaikan kritik terhadap Israel atas serangan udara yang dilakukan setelah kesepakatan gencatan senjata.

"Israel, segera setelah kami membuat kesepakatan, mereka keluar dan menjatuhkan banyak bom, yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Bom terbesar yang pernah kami lihat. Saya tidak senang dengan Israel," ujar Trump kepada wartawan, Selasa lalu, 24 Juni 2025.

Trump juga menilai bahwa konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel telah kehilangan arah. 

"Iran dan Israel telah bertempur begitu lama dan begitu keras sehingga mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog, satu-satunya pihak yang memiliki kewenangan untuk memberikan pengampunan, telah menyatakan bahwa opsi pengampunan belum dipertimbangkan.

"Pengampunan saat ini belum ada di atas meja. Tidak ada permintaan seperti itu yang telah dibuat," kata Herzog, sebagaimana dikutip media Israel.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya