Berita

Ilustrasi/Ist

Politik

Konflik Iran-Israel Cermin Ironi Besar Dunia Islam

MINGGU, 22 JUNI 2025 | 18:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketegangan antara Iran dan Israel disebut Direktur Pascasarjana Studi Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam sebagai ironi bagi Islam itu sendiri.

Menurutnya, latar belakang Iran yang menganut aliran syiah, menjadi ironi lantaran mayoritas penganut Islam di dunia adalah ahlusunnah waljamaah.

Terlebih, dalam statemennya Iran melumat Israel akibat kekejiannya melawan rakyat Palestina.


"Konflik Iran-Israel ini juga mencerminkan ironi besar dalam dunia Islam. Memang, Iran mewakili mazhab syiah yang secara teologis memiliki perbedaan fundamental dengan gerbang besar Islam ahlusunnah wal jamaah," kata Ahmad Khoirul Umam kepada RMOL, Minggu, 22 Juni 2025.

Namun dalam peta geopolitik internasional, lanjut dia, posisi Syiah kerap dikategorikan sebagai bagian dari komunitas muslim global.

Ketika Iran kini berani secara terbuka menghadapi Israel, sebuah negara yang berkali-kali dituduh melanggar hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan di Palestina, justru banyak negara Islam di Timur Tengah yang justru memilih diam, atau bahkan mendiamkan proses serangan masif terhadap Iran.

"Di saat rakyat Gaza mendoakan perjuangan Iran, beberapa negara di kawasan yang sebelumnya memilih menormalisasi hubungan diplomatik mereka dengan Israel," jelasnya.

"Kini justru menoleransi bahkan memfasilitasi serangan Israel terhadap Iran melalui pembiaran wilayah udaranya sebagai ruang untuk menggempur Iran," sambungnya.

Fenomena ini, lanjut Khoirul Umam, bukan hanya menyedihkan, tapi juga menjadi cermin dari pergeseran orientasi politik dunia Islam, yang kini lebih banyak dikendalikan oleh pertimbangan geopolitik ketimbang solidaritas keumatan.

"Persepsi ancaman juga telah bergeser signifikan. Jika pasca Perang Dunia I, Perang Dunia II dan Perang Dingin, banyak negara-negara Islam memandang Israel sebagai ancaman," ungkap dia.

"Kini tidak sedikit dari mereka yang justru telah menggeser persepsi ancamannya kepada Iran, seiring masuknya pengaruh kekuatan besar dunia dan logika keamanan yang diorkestrasi oleh kepentingan Barat," demikian Ahmad Khoirul Umam.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya