Berita

Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Israel, Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Netanyahu: Serangan Trump ke Iran Akan Mengubah Sejarah

MINGGU, 22 JUNI 2025 | 15:31 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan ucapan selamat kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah militer AS melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Sabtu malam waktu Washington, 21 Juni 2025.

Netanyahu menyebut tindakan Trump sebagai langkah berani yang akan mengubah sejarah dan menegaskan bahwa AS adalah kekuatan yang tak tertandingi.

“Selamat, Presiden Trump. Keputusan berani Anda untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan kekuatan Amerika Serikat yang luar biasa dan benar akan mengubah sejarah,” kata Netanyahu dalam sebuah pesan video resmi, seperti dimuat AFP.


Netanyahu mengklaim bahwa serangan terhadap Iran dilakukan dengan koordinasi bersama Israel. Ia menyebut langkah itu sebagai pencapaian strategis yang menandai terpenuhinya janji lama untuk menghentikan program nuklir Iran.

“Presiden Trump telah menciptakan poros sejarah yang akan membantu memimpin Timur Tengah dan sekitarnya menuju masa depan yang makmur dan damai," ucapnya.

Trump sebelumnya mengumumkan bahwa serangan presisi dilakukan terhadap pabrik pengayaan nuklir Iran di Fordow, serta fasilitas di Natanz dan Isfahan. 

Langkah ini diambil setelah berhari-hari konsultasi intensif di Gedung Putih dan koordinasi erat dengan Israel, mitra utama AS di kawasan.

Ketegangan antara Israel dan Iran telah meningkat tajam sejak 13 Juni, ketika Israel meluncurkan serangan awal terhadap posisi Iran, dengan dalih bahwa Teheran hampir menyelesaikan pengembangan senjata nuklir. Iran, di sisi lain, secara tegas membantah memiliki ambisi semacam itu.

Menyusul serangan AS, militer Israel mengumumkan peningkatan status siaga nasional, membatasi aktivitas publik hanya untuk sektor-sektor vital. 

“Diputuskan untuk mengalihkan semua wilayah negara dari Aktivitas Parsial dan Terbatas ke Aktivitas Penting,” ujar militer Israel dalam pernyataan resmi. 

Larangan diberlakukan atas kegiatan pendidikan, pertemuan massal, dan sebagian besar tempat kerja, kecuali untuk sektor penting.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan deeskalasi. 

“Ini adalah eskalasi berbahaya di kawasan yang sudah berada di ambang bahaya,” kata Guterres dalam pernyataan tertulisnya pada Sabtu. 

Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada solusi militer. Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi dan perdamaian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya