Berita

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman saat melakukan tinjauan lapangan hasil panen program sawah pokok murah di Sumatera Barat/Ist

Politik

Panen Sawah Pokok Murah di Sumbar, Komisi IV Optimistis Bisa jadi Program Nasional

SABTU, 21 JUNI 2025 | 21:20 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komisi IV DPR melakukan tinjauan lapangan  hasil panen program sawah pokok murah di Sumatera Barat yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan biaya minimal dan menguntungkan petani.

Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman dan sejumlah anggota turun langsung ke Jorong Ampang Gadang Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumbar, untuk melihat efektifitas program sawah pokok murah tersebut.

"Kita sudah lihat program sawah pokok murah ini. Sangat potensial. Biaya produksi sangat rendah karena pascapanen, sawah tidak perlu dibajak, tidak membutuhkan pupuk kimia karena telah digantikan oleh jerami bahkan pemeliharaannya tidak perlu banyak tenaga," kata Titiek Soeharto, sapaan karibnya.


Lebih penting, katanya, hasil produksi gabah dari sawah pokok murah ini sama dengan sawah biasa bahkan pada beberapa kali masa panen selanjutnya, hasilnya lebih banyak dari sawah yang menggunakan pupuk.

Dia pun mendorong agar UPT Kementerian Pertanian yang ada di Sumbar untuk bisa mempercepat riset ilmiah dan sertifikasi sawah pokok murah ini agar bisa menjadi program nasional.

Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman yang sejak lama telah lantang menyuarakan potensi sawah pokok murah ini optimistis program ini bisa menyokong program ketahanan pangan nasional yang digaungkan oleh Presiden Prabowo.

"Saya kira tidak ada yang akan menolak program ini karena memang sangat menguntungkan petani, mendukung ketahanan pangan dan ekonomi hijau karena sangat ramah lingkungan," katanya.

Inisiator sawah pokok murah, Ir Joni menyebut ia telah mulai melakukan inovasi itu sejak 2020. Terdorong dari fakta bahwa rata-rata petani membakar jerami setelah panen sehingga menimbulkan persoalan lingkungan, ia mencoba mencari cara agar jerami itu bisa lebih bermanfaat.

Dari berbagai percobaan, akhirnya ia menemukan bahwa jerami bisa menjadi substitusi untuk pupuk kimia. Bahkan, menggunakan jerami sebagai pupuk membuat lahan lebih tahan terhadap kekeringan.

"Lahan sawah menggunakan pupuk, akan retak dan rengkah saat kekeringan. Tapi sawah pokok murah yang menggunakan jerami, tetap dalam kondisi baik.

Teknik yang digunakan pada sawah pokok murah itu dibagi atas Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT), yaitu jerami sisa panen tidak dibakar, melainkan dikumpulkan dan digunakan sebagai mulsa (penutup tanah) untuk menjaga kelembaban dan kesuburan tanah. 

Kemudian membuat parit selebar mata cangkul dengan jarak antar parit sekitar 125 cm untuk pengaturan air. Seleksi bibit padi dilakukan dengan metode air garam dan telur untuk memastikan kualitas bibit yang baik. 

Untuk penanaman bibit dilakukan pada usia 12-14 hari setelah semai dan untuk pengelolaan air dilakukan dengan mengatur air dalam sawah agar tidak tergenang untuk mencegah reaksi racun pada tanaman.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya