Berita

Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil/RMOL

Politik

Tragedi '98 Diungkit Lagi, Nasir Djamil: Asal Bukan untuk Menyalahkan si Fulan

KAMIS, 19 JUNI 2025 | 18:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Belakangan ini ramai desakan agar aparat penegak hukum terutama tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengungkap kembali perkara pilu pada tragedi 1998, dari soal pemerkosaan massal hingga kasus penculikan sejumlah aktivis.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil mengatakan, untuk melihat relevansi pengungkapan kasus pada 1998 itu, harus dilihat dari niat awal sang pengungkap fakta tersebut.

“Ya tergantung niatnya sebenarnya, tergantung niat kita. Niat kita kan bukan ingin misalnya mengurai kembali benang yang kusut atau ingin menegakkan benang basah,” kata Nasir Djamil di Gedung Nusantara I, Komplek DPR RI, Senayan, Kamis, 19 Juni 2025.


Menurut Nasir, untuk mencari tahu kebenaran, hal itu sudah terpenuhi, lantaran sejumlah elemen masyarakat telah menemukan file dari peristiwa tragis kala itu. Namun, jangan sampai pengungkapan tersebut sebagai langkah untuk menyalahkan orang tertentu.

“Nah menurut saya tergantung nawaitunya, bahwa keinginan itu bukan ingin menyalahkan si Fulan, menyalahkan si Fulin, tapi ingin mendapatkan informasi yang sahih tentang peristiwa 1998 itu,” tegasnya.

“Apakah benar ada pemerkosaan massal misalnya, apa tidak, dan lain sebagainya. Dan itu kan ada bukti-buktinya. Tanpa ada bukti kan enggak bisa disebut juga ada pemerkosaan masal,” sambungnya.

Nasir menambahkan, sebagian kalangan masyarakat menyangkal bahwa peristiwa 1998 tidak mungkin terjadi, sementara yang lain mengatakan hal itu terjadi.

Maka dari itu, penulisan ulang sejarah maupun pengungkapan peristiwa berdarah itu perlu didiskusikan bersama.

“Nah karena itu memang dalam konteks penulisan ulang sejarah Indonesia ini perlu juga dirembukkan bersama supaya kemudian tidak ada dusta di antara kita,” demikian Nasir Djamil.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya