Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Rupiah Tertekan ke Rp16.406 di Tengah Ancaman Serangan AS ke Iran

KAMIS, 19 JUNI 2025 | 18:15 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar Rupiah kembali tertekan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian arah suku bunga global. 

Pada perdagangan Kamis 19 Juni 2025, Rupiah ditutup anjlok 93 poin atau 0,57 persen ke level Rp16.406 per Dolar AS.

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai bahwa kombinasi faktor eksternal dan internal membuat Rupiah sulit bangkit dalam jangka pendek.


“Pejabat senior AS sedang mempersiapkan serangan potensial terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang," kata Ibrahim dalam risetnya.

Persiapan tersebut menandakan bahwa Washington mungkin memposisikan diri untuk terlibat langsung dalam konflik Israel-Iran, yang membuat Rupiah tertekan.

Di sisi lain, keputusan Federal Reserve untuk menahan suku bunga acuannya di kisaran 4,25–4,50 persen turut memberi tekanan terhadap Rupiah. 

Ketua The Fed Jerome Powell memperkirakan inflasi harga barang masih akan naik seiring dampak tarif baru yang diterapkan Presiden Trump.

Sementara itu dari dalam negeri, meski pemerintah tengah menyiapkan pencairan gaji ke-13 ASN dan insentif lain pada Juni ini, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan masih terbatas. 

Ibrahim memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 hanya berada di kisaran 4,8 persen secara tahunan, atau masih di bawah ambang 5 persen.

"Perang di Timur Tengah antara Israel dan Iran yang terus terjadi akan menjadi batu sandungan bagi ekonomi Indonesia," katanya.

Jika insentif berjalan dengan baik, pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa melonjak dari 4,8 persen menjadi angka yang lebih tinggi. 

"Namun jika insentif hanya berjalan selama dua bulan, maka dampaknya akan sangat terbatas," tandasnya.

Ibrahim memperkirakan Rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah di kisaran Rp16.400 hingga Rp16.460 per Dolar AS.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya