Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Premi Asuransi Kredit Capai Rp6,32 Triliun pada April 2025

SENIN, 16 JUNI 2025 | 11:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kinerja lini usaha asuransi kredit menghadapi tekanan sepanjang kuartal I-2025. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono menyatakan bahwa jumlah pendapatan premi asuransi kredit mencapai Rp6,31 triliun pada April 2025.

"Per April 2025, total premi asuransi kredit tercatat sebesar Rp6,31 triliun atau mengalami penurunan 5,63 persen yoy (year-on-year/secara tahunan), terang Ogi Prastomiyono di Jakarta, Senin 16 Juni 2025.


Meskipun mengalami penurunan, ia menyatakan asuransi kredit masih menjadi salah satu kontributor terbesar dalam industri asuransi umum dengan kontribusi sebesar 14,13 persen dari total premi asuransi umum.

Asuransi kredit menempati posisi ketiga sebagai lini bisnis asuransi umum dengan pendapatan premi tertinggi, setelah lini usaha asuransi harta benda (property) dan asuransi kendaraan bermotor.

Ogi menyatakan bahwa pihaknya kini tengah fokus mendorong perusahaan asuransi untuk memperkuat kualitas underwriting demi menekan tingkat risiko klaim asuransi kredit yang saat mencapai 86,59 persen.

Senada,  Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) juga menyampaikan bahwa asuransi kredit merupakan salah satu kontributor terbesar dalam industri asuransi umum.

Sepanjang triwulan I 2025, asuransi harta benda, asuransi kendaraan, dan asuransi kredit adalah tiga lini bisnis industri asuransi umum dengan pangsa pasar (market share) terbesar.

Lini bisnis asuransi harta benda memiliki pangsa pasar sebesar 25,9 persen dengan perolehan premi sebesar Rp7,8 triliun. Namun, lini bisnis tersebut mencatatkan pertumbuhan yang terkontraksi sebesar 14,1 persen yoy dibandingkan dengan triwulan I 2024.

Lini bisnis dengan market share terbesar kedua adalah asuransi kendaraan bermotor, yakni sebesar 17,3 persen, dengan pendapatan premi Rp5,2 triliun. Namun, kinerja dari perolehan premi lini usaha asuransi kendaraan bermotor juga terkontraksi 5,3 persen yoy.

Selanjutnya adalah asuransi kredit sebagai lini bisnis yang memiliki pangsa pasar terbesar ketiga, sebesar 13,3 persen, membukukan perolehan premi senilai Rp3,9 triliun. 

Pada triwulan I 2025, asuransi kredit mencatatkan tren positif dengan tumbuh sebesar 0,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya