Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Taiwan Masukkan Huawei ke Daftar Hitam, Disamakan dengan Taliban dan Al-Qaeda

SENIN, 16 JUNI 2025 | 10:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Taiwan baru saja memasukkan dua perusahaan teknologi raksasa asal China, Huawei Technologies dan Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), ke dalam daftar hitam ekspor. Dalam daftar tersebut juga ada nama-nama organisasi ekstrem seperti Taliban dan Al-Qaeda.

Dengan masuknya Huawei dan SMIC ke daftar ini, perusahaan-perusahaan di Taiwan kini wajib meminta izin pemerintah sebelum bisa mengekspor barang atau teknologi ke kedua perusahaan tersebut.

Langkah ini diumumkan oleh Kementerian Ekonomi Taiwan melalui situs resmi pada Minggu, 15 Juni 2025. Mereka menyebut bahwa keputusan ini diambil atas dasar keamanan nasional dan pencegahan penyebaran teknologi sensitif.


“Sebanyak 601 entitas baru kami tambahkan ke daftar, termasuk Huawei dan SMIC, juga organisasi dari Rusia, Pakistan, Iran, Myanmar, dan China,” ujar pernyataan tersebut, dikutip dari Reuters.

Huawei dan SMIC merupakan pemain utama dalam ambisi China mengembangkan teknologi chip dan kecerdasan buatan (AI). Namun keduanya juga menjadi sorotan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, terkait dugaan penyalahgunaan teknologi untuk tujuan militer dan pengawasan.

Taiwan sendiri merupakan rumah bagi TSMC, perusahaan pembuat chip terbesar di dunia yang memasok chip AI ke raksasa seperti Nvidia.

Sebelumnya, AS sudah lebih dulu memasukkan Huawei ke daftar hitam, sehingga melarang perusahaan-perusahaan AS dan luar negeri (termasuk TSMC) mengirimkan teknologi berbasis AS ke Huawei.

Namun pada Oktober lalu, firma riset TechInsights menemukan bahwa chip AI terbaru Huawei (model 910B) ternyata masih menggunakan teknologi dari TSMC. Chip ini dianggap sebagai chip AI paling canggih yang pernah dibuat di China.

Akibat temuan ini, TSMC langsung menghentikan pengiriman chip ke perusahaan China lainnya seperti Sophgo, yang diduga memasok desain chip untuk Huawei. November lalu, AS secara resmi memerintahkan TSMC menghentikan semua pengiriman chip ke pelanggan China.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya