Berita

Mutiara Annisa Baswedan/Ist

Publika

Mutiara Baswedan Layak Lolos LPDP

OLEH: NURMARDI H. SUMARTA
MINGGU, 15 JUNI 2025 | 12:44 WIB

PUTRI sulung tokoh nasional Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan akan melanjutkan studi magister di Harvard University, Amerika Serikat. 

Perempuan yang akrab disapa Tia Baswedan ini akan mengambil program Master of Education (MEd) atau Master Pendidikan dalam bidang analisis dan kebijakan pendidikan.

Tia lanjut studi dengan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI. Dalam unggahannya, Tia menyatakan siap melanjutkan perjalanan akademiknya dan mengabdi kepada bangsa dan negara:


Perkenalkan, saya Mutiara Baswedan, akan melanjutkan studi Magister di Program Master of Education in Education Policy and Analysis, Harvard University, Amerika Serikat. Bersama @lpdp.ri dan @pk257.lpdp saya siap melanjutkan perjalanan akademik dan mengabdi bagi bangsa.

“Saya berkomitmen untuk membawa semangat nasionalisme serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia dalam setiap langkah perjalanan saya. Dengan dedikasi penuh, saya bertekad memberikan kontribusi terbaik untuk masa depan Indonesia,” ungkap Tia.

Namun, pencapaian prestasi ini justru mendapatkan serangan dari para buzzer. Mereka menuduh Tia mengambil jatah beasiswa orang miskin.

Beasiswa LPDP itu sejatinya ada dua jalur. Jalur reguler dan jalur afirmasi untuk orang tidak mampu. Jalur reguler itu sangat kompetitif ya persaingannya, karena terbuka untuk semua warga negara Indonesia, tidak peduli kaya atau miskin.

Syaratnya, memenuhi kualifikasi baik kemampuan akademik, kemampuan bahasa asing, rekomendasi, dokumen pendukung, dan lain-lain.

Apalagi sejumlah sosok pesohor di Tanah Air yang lebih kaya dari Tia juga pernah mendapatkan beasiswa ini.  Mulai Maudy Ayunda, Tasya Kamila, Isyana Sarasvati, Gita Gutawa, Alisya Soebandono, Rachel Amanda, dan lainnya.

Jalur reguler ini murni prestasi dan standarnya sangat tinggi. Itulah kenapa yang ambil jalur reguler persaingannya sangat ketat. Intinya, hanya yang pintar dan berprestasi yang bisa tembus jalur ini. Tidak peduli mereka dari strata ekonomi mana.

Sementara jalur beasiswa afirmasi LPDP dirancang untuk orang tidak mampu. Program ini dirancang khusus bagi mereka yang membutuhkan dukungan tambahan. Misalnya karena kondisi keuangan, lokasi, dan disabilitas.

Mereka adalah keluarga pra sejahtera, warga miskin, penerima bansos hingga alumni bidikmisi. Lalu ada daerah afirmasi yang tinggal di daerah 3T atau terdepan, terpencil, tertinggal, penyandang disabilitas, hingga putra-putri Papua.

Berbeda dengan jalur reguler, persyaratan kemampuan akademik hingga bahasa lebih fleksibel untuk jalur afirmasi. Kalau jalur reguler, semua orang Indonesia, baik kaya atau miskin tetap punya hak sama dapat beasiswa LPDP. 

Selain itu, yang memilih LPDP pasti sudah paham konsekuensi mengabdi di Indonesia setelah lulus. Tia pasti tidak sulit mencari beasiswa dari luar negeri, yang tidak wajib pulang dan mengabdi di Indonesia setelah lulus. 

Saya yakin Tia menurunkan darah bapaknya, Anies Baswedan dan kakek buyutnya Pahlawan Nasional AR Baswedan yang cinta kepada bangsa dan negara Indonesia.

Selain itu, penerima beasiswa pascasarjana S-2 dan S3 adalah mahasiswa yang sudah dewasa. Artinya cukup mandiri dan tidak menjadi kewajiban orangtua. Jadi benar-benar berdasar kelayakan akademik yang bersangkutan.

Saya juga membantah kalau jurusan yang diambil Tia di Harvard itu mudah. Harvard salah satu universitas rangking terbaik di dunia. Semua program studinya berkualitas rangking dunia. Tidak mudah orang bisa menembus Harvard. Apalagi kalau kampus dan ijazahnya tidak jelas.


Penulis adalah Akademisi FEB Universitas Sebelas Maret Surakarta



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya