Berita

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Netanyahu Ancam Serang Iran Lebih Dahsyat

MINGGU, 15 JUNI 2025 | 00:37 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Serangan yang dilakukan Israel ke sejumlah wilayah Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, ternyata bukan aksi terbesar. Karena, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memastikan akan kembali menggempur Iran dengan skala yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan.

"Kami akan menyerang setiap lokasi dan setiap target rezim Ayatullah, dan apa yang mereka rasakan sejauh ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang akan mereka terima dalam beberapa hari ke depan," kata Netanyahu, dalam pernyataan video, pada Sabtu 14 Juni 2025.

Ia mengklaim bahwa serangan Israel sebelumnya telah berhasil menghambat program nuklir Iran, bahkan berpotensi menghentikannya selama bertahun-tahun ke depan. 


Netanyahu juga menyebut pasukannya tengah memfokuskan serangan untuk menghancurkan kemampuan Iran dalam memproduksi rudal balistik.

Lebih lanjut, Netanyahu menegaskan bahwa tujuan utama operasi militer Israel adalah menggagalkan ancaman dari rudal balistik dan program nuklir yang dikembangkan oleh rezim Islam Iran. 

Ia bahkan menyebut serangan ini bisa menjadi jalan untuk menggulingkan pemerintahan Ayatullah.

"Seiring dengan tercapainya tujuan kami, kami juga membuat jalan bagi Anda untuk meraih kebebasan," ujarnya.

Tak hanya itu, Netanyahu juga memastikan bahwa serangan ke Iran belum akan berhenti. 

“Masih banyak lagi serangan yang akan dilancarkan,” tegasnya.

Israel sebelumnya telah melancarkan serangan besar-besaran pada Jumat 13 Juni 2025 yang menargetkan berbagai fasilitas militer, situs nuklir, pejabat tinggi militer, serta ilmuwan nuklir Iran. Akibat serangan itu, sekitar 80 orang dilaporkan tewas, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Merespons agresi tersebut, Iran menyatakan bahwa serangan Israel merupakan bentuk "deklarasi perang". Negeri itu langsung meluncurkan serangan balasan bertubi-tubi ke Tel Aviv dan wilayah lain, yang menewaskan setidaknya tiga warga Israel dan melukai puluhan orang.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya