Berita

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung/Ist

Publika

Pramono Tetap Dukung Proyek Giant Sea Wall

OLEH: SUGIYANTO*
JUMAT, 13 JUNI 2025 | 19:08 WIB

PERTANYAAN Presiden Prabowo Subianto soal kenapa Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung tidak hadir dalam pembukaan International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis, 12 Juni 2025 memunculkan tafsir publik.

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya pembangunan Giant Sea Wall (GSW) sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Namun demikian, Prabowo memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap memberikan dukungan penuh terhadap kelanjutan pembangunan GSW.


Prabowo mengaku telah bertemu langsung dengan Pramono dan menerima komitmen penuh dari Pemprov DKI Jakarta.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa proyek GSW akan berlangsung selama delapan tahun dengan kebutuhan anggaran sekitar 8 miliar dolar AS atau sekitar 1 miliar dolar AS per tahun.

Sambil berseloroh, Prabowo meminta Menteri Keuangan untuk tidak ‘tegang’ menghadapi besarnya anggaran tersebut. Prabowo menegaskan bahwa DKI Jakarta juga akan ikut berkontribusi dalam pembiayaan proyek ini.

Adapun ketidakhadiran Pramono dalam forum ICI bukanlah bentuk ketidakpedulian, melainkan karena agenda lain.

Pada hari itu, Pramono menerima kunjungan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, bersama sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta.

Dukungan Pramono terhadap proyek GSW sejatinya telah ditegaskan jauh sebelum forum ICI digelar.

Dalam debat calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024, Pramono telah menyatakan bahwa proyek GSW sebagai bagian dari PSN merupakan kewajiban yang harus didukung oleh pemerintah daerah.

Pramono menegaskan bahwa proyek ini sangat penting untuk mengatasi banjir rob dan penurunan muka tanah yang semakin parah di wilayah pesisir Jakarta.

Selain mendukung sepenuhnya proyek GSW, Pramono juga menggagas pendekatan tambahan yang lebih ekologis, yakni konsep Giant Mangrove Wall.

Konsep ini menawarkan perlindungan pesisir berbasis ekosistem mangrove yang lebih ramah lingkungan dan sekaligus memperkuat ketahanan ekologis wilayah pesisir Jakarta. Pendekatan ini memperkaya dimensi penanganan krisis iklim dan lingkungan di ibu kota.

Secara regulasi, proyek GSW memiliki dasar hukum yang kuat sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional.

Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang mewajibkan pemerintah daerah memberikan dukungan sesuai dengan kewenangannya.

Selain itu, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga menegaskan adanya pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program strategis nasional.

Proyek GSW juga telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dengan cakupan pembangunan sepanjang kurang lebih 946 kilometer dari Tangerang hingga Gresik. Pemprov DKI Jakarta sendiri diperkirakan akan mendapat porsi pembangunan sekitar sepanjang 11,2 kilometer.

Dalam rentang tembok GSW tersebut, Pemprov DKI berencana mengintegrasikan pendekatan Giant Mangrove Wall sebagai bagian dari solusi komplementer.

Berdasarkan keseluruhan uraian di atas, dapat diyakini bahwa Pramono Anung akan terus menunjukkan komitmen penuh terhadap pembangunan GSW.

Bahkan, melalui inisiatif Giant Mangrove Wall, Pramono tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap kebijakan nasional, tetapi juga menawarkan nilai tambah dalam penanganan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan di Jakarta.

Saya meyakini bahwa seluruh komitmen tersebut akan dituangkan secara konkret dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta yang saat ini tengah disusun.

Oleh karena itu, ketidakhadiran fisik Pramono dalam forum ICI sama sekali tidak mengurangi, apalagi menggugurkan komitmennya terhadap proyek PSN yakni, GSW.

Yang terpenting adalah konsistensi kebijakan, keterlibatan nyata, serta keberpihakan terhadap masa depan Jakarta yang aman, tangguh menghadapi perubahan iklim, dan berkelanjutan secara ekologis.

Dalam hal ini, Pramono dipastikan akan terus menunggu arahan dari pemerintah pusat untuk segera memulai tahapan implementasi proyek GSW di wilayah DKI Jakarta.

*Penulis adalah Ketua Umum Koalisi Pemerhati Jakarta Baru

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya