Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh/AFP
Pemerintah Iran menyatakan siap menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Timur Tengah jika terjadi konflik antara kedua negara.
Sejak April lalu, Amerika dan Iran telah melakukan lima kali perundingan. Presiden AS Donald Trump, ingin ada kesepakatan agar Iran membatasi program pengayaan uranium-nya (bahan untuk membuat senjata nuklir). Ia mengancam akan menyerang Iran jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.
Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, memperingatkan pada Rabu, 11 Juni 2025, bahwa jika AS menyerang lebih dulu, Iran akan membalas dengan menyerang pangkalan militer AS di wilayah tersebut.
“Kalau negosiasi gagal dan perang dipaksakan kepada kami, semua pangkalan militer AS ada dalam jangkauan kami. Kami tidak akan ragu untuk menyerang,” kata Nasirzadeh kepada wartawan, dikutip dari
Al-Jazeera.Sementara itu, pemerintah Irak belum melihat adanya ancaman keamanan yang membuat mereka harus mengevakuasi staf AS dari Kedutaan Besar di Baghdad. Namun, sejumlah sumber dari AS dan Irak menyebutkan bahwa AS sedang bersiap untuk mengevakuasi sebagian staf kedutaan dan mengizinkan keluarga tentara meninggalkan kawasan Timur Tengah karena meningkatnya ancaman keamanan.
Di hari yang sama, Presiden Iran Masoud Pezeshkian kembali menegaskan bahwa negaranya tidak berniat membuat senjata nuklir.
“Kami tidak akan membuat bom nuklir, itu sudah menjadi keputusan bersama dan sejalan dengan pandangan pemimpin tertinggi kami,” katanya.
Namun ia juga mempertanyakan mengapa Iran tidak boleh melakukan penelitian soal energi nuklir.
“Siapa yang memberi mereka hak untuk melarang kami melakukan riset? Kami akan tetap bernegosiasi, tapi kami tidak akan membiarkan siapa pun memaksakan kekerasan kepada kami,” tambah Pezeshkian.
Putaran keenam pembicaraan antara AS dan Iran dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini. Trump mengatakan pembicaraan akan digelar Kamis, sementara Iran menyebutkan akan berlangsung Minggu di Oman.
Dalam sebuah podcast yang dirilis Rabu, Trump menyatakan pesimis bahwa kesepakatan bisa tercapai.
“Saya tidak tahu apakah kami bisa mencapai kesepakatan. Saya kurang yakin sekarang dibandingkan beberapa bulan lalu,” kata Trump.
Meski begitu, Trump menegaskan bahwa AS akan tetap mencegah Iran memiliki bom nuklir, baik lewat kesepakatan damai maupun cara lain.
“Lebih baik jika bisa diselesaikan tanpa perang, tanpa korban jiwa. Tapi saya rasa mereka (Iran) tidak cukup serius untuk mencapai kesepakatan,” ujar Trump.