Berita

Ilustrasi RMOL via AI

Bisnis

Pasar Manfaatkan Masa Tunda Tarif, Ekspor Thailand Meningkat di Kuartal Dua

RABU, 11 JUNI 2025 | 14:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dampak dari tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Thailand kemungkinan baru akan terasa pada kuartal ketiga tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Thailand, Julapun Amornvivat.

Menurut Julapun, ekspor Thailand sempat meningkat pada kuartal kedua. Hal ini terjadi karena para eksportir ingin menghindari tarif dengan memanfaatkan masa penundaan selama 90 hari yang diberikan oleh AS. Karena masih dalam masa penundaan, dampak sebenarnya dari kebijakan ini belum terlihat.

"Situasi akan lebih jelas setelah AS memulai negosiasi dagang dengan Thailand. Kami berharap pembicaraan bisa segera dimulai. Kalau negosiasinya berjalan baik, dampak buruk dari tarif ini bisa dikurangi," kata Julapun, dikutip dari Bangkok Post Rabu, 11 Juni 2025.


Ia juga menyebutkan bahwa saat ini tarif 10 persen sudah diberlakukan oleh AS untuk semua negara yang mengekspor barang ke negara tersebut, termasuk Thailand.

Namun, katanya, Thailand masih berharap bisa bernegosiasi agar tarif yang dikenakan tidak lebih tinggi dibandingkan negara pesaing.

Pada April lalu, Thailand sempat dikenai tarif sebesar 36 persen oleh AS. Namun kemudian AS memberi masa penundaan (moratorium) selama 90 hari, yang akan berakhir pada bulan Juli.

Jula pun menilai bahwa kebijakan tarif AS ini merusak perjanjian perdagangan internasional, termasuk perjanjian dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya