Berita

Gerai KFC/RMOL

Bisnis

Usai Rugi Ratusan Miliar, KFC Kantongi Kredit Jumbo Rp875 Miliar dari Bank Mandiri

RABU, 11 JUNI 2025 | 12:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang lisensi gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, mendapatkan suntikan dana dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berupa fasilitas kredit jumbo senilai total Rp875 miliar.

Komitmen kerja sama ini dituangkan dalam tiga perjanjian kredit yang diteken kedua belah pihak pada 4 Juni 2025 lalu.

Direktur FAST, Wachjudi Martono, mengungkapkan bahwa dalam perjanjian pertama, perseroan mengantongi dua fasilitas kredit investasi masing-masing sebesar Rp150 miliar dan Rp50 miliar.


“Jangka waktu kredit adalah 10 tahun sejak penandatanganan,” kata Wachjudi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 10 Juni 2025.

Wachjudi menjelaskan bahwa dana dari fasilitas kredit tersebut akan dipakai untuk refinancing aset eksisting milik perusahaan, termasuk gerai dan restoran support center.

Sementara pada perjanjian kedua, FAST memperoleh pinjaman sebesar Rp525 miliar yang juga difokuskan untuk refinancing utang yang sudah ada, dengan pinjaman tenor delapan tahun.

Adapun perjanjian ketiga mencakup pemberian kredit modal kerja non-rekening koran sebesar Rp150 miliar, yang akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan dengan jangka waktu satu tahun.

Upaya FAST menggandeng bank pelat merah ini datang di tengah tekanan yang dialami perseroan tersebut. Sebelumnya, pengelola KFC itu melaporkan kerugian yang membengkak hingga Rp558 miliar per kuartal ketiga tahun 2024.

Angka kerugian itu membengkak dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang masih berada di angka Rp152 miliar. 

“Dua masalah ini berdampak negatif terhadap hasil grup untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024,” ujar manajemen dalam laporan keuangan yang dikutip pada Sabtu, 9 November 2024.

Manajemen menyebut, pemulihan pasca pandemi Covid-19 yang berjalan lebih lambat dari ekspektasi serta krisis berkepanjangan di Timur Tengah menjadi penyebab utama tekanan kinerja tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya