Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

China dan AS Gelar Pertemuan Bahas Tanah Jarang di London

SENIN, 09 JUNI 2025 | 08:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat (AS) dan China akan kembali menggelar perundingan dagang, kali ini fokus pada sektor mineral tanah jarang. 

Dikutip dari Bloomberg, pertemuan ini akan berlangsung di London, Inggris pada Senin, 9 Juni waktu setempat, dan dihadiri oleh negosiator tingkat tinggi dari kedua negara.

Sebelumnya, pada bulan Mei di Jenewa, AS dan China sempat mencapai kesepakatan awal untuk mengurangi ketegangan perang dagang. Namun, setelah itu keduanya saling menuduh melanggar kesepakatan tersebut, membuat hubungan mereka kembali tegang. 


China mengumumkan pada Sabtu lalu bahwa mereka telah menyetujui beberapa izin ekspor mineral tanah jarang, tapi tidak menjelaskan negara mana yang akan menerimanya. Pengumuman ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Presiden China, Xi Jinping, setuju untuk memulai kembali pengiriman mineral dan magnet penting itu.

"Kami ingin ekspor logam tanah jarang dan magnet kembali lancar seperti sebelum awal April. Kami tidak mau prosesnya terhambat oleh hal-hal teknis," kata Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih, dalam acara CBS Face the Nation.

Tahun ini, ketegangan dagang antara AS dan China kembali meningkat. Kedua negara saling menaikkan tarif impor, bahkan melebihi 100 persen, sebelum akhirnya berhenti. Padahal, kesepakatan di Jenewa diharapkan bisa menjadi awal perdamaian dagang. Namun pembicaraan selanjutnya malah macet karena saling tuduh.

AS mengeluhkan berkurangnya pasokan magnet tanah jarang dari China yang sangat penting untuk kendaraan listrik dan sistem pertahanan mereka. Sementara itu, China marah karena AS memperketat ekspor chip untuk teknologi kecerdasan buatan ke perusahaan Huawei, dan memperketat aturan bagi mahasiswa China yang ingin belajar di AS.

Hubungan dua raksasa ekonomi dunia semakin rumit sejak Trump kembali menjadi Presiden AS, dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang  menimbulkan ketidakpastian bagi para pelaku usaha dan investor.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya