Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Repro

Bisnis

Airlangga Optimistis Ekspor Indonesia Naik Usai IEU-CEPA

SABTU, 07 JUNI 2025 | 22:09 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang telah memasuki babak final dinilai akan membawa keuntungan besar bagi Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kesepakatan tersebut dapat memperluas akses pasar, investasi, hingga penguatan posisi setara dalam perdagangan global.

"Tentu kesetaraan posisi antar kedua negara ini menjadi sangat penting dan dihormati kemudian keuntungan strategis tentu bagi Indonesia adalah terbukanya pasar Eropa yang selama ini dikenakan tarif dan biaya masuk relatif lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga kita antara lain Vietnam itu memperoleh tarif yang relatif jauh lebih rendah untuk seluruh produknya sehingga ekspor negara tersebut ke Eropa lebih tinggi daripada ekspor Indonesia," ujar Airlangga, dalam konferensi pers virtual, Sabtu, 7 Juni 2025.


Dengan rampungnya IEU-CEPA, Airlangga melihat peluang besar bagi peningkatan daya saing Indonesia di pasar Eropa. Salah satunya adalah terbukanya ruang bagi investasi dari Uni Eropa, yang selama ini melihat Indonesia sebagai mitra dagang yang regulasinya belum sepenuhnya setara.

"Kemudian yang berikutnya tentu SEPA juga diharapkan bisa menarik investasi dari Uni Eropa dan juga akan membuat mereka berpendapat bahwa kebijakan yang dilakukan Indonesia adalah kebijakan yang setara dengan kebijakan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa," lanjutnya.

Berdasarkan sejumlah kajian, Airlangga menyebutkan bahwa pelaksanaan IEU-CEPA akan berdampak signifikan terhadap ekspor Indonesia.

"Beberapa kajian-kajian juga menunjukkan bahwa proyeksi peningkatan ekspor Indonesia sesudah pelaksanaan IEU-CEPA ini, dimana tarif hampir 80 persennya 0 dan juga non tarif barrier nya juga diangkat, maka Indonesia berpotensi untuk menaikan nilai ekspor kita lebih dari 50 persen dalam 3-4 tahun ke depan," jelasnya.

“Tentunya kalau pasarnya di-nolkan kita berharap lebih besar lagi volume barang yang bisa masuk baik ke Eropa maupun produk-produk Eropa yang bisa diperlukan di Indonesia,” tambahnya. 

Adapun sektor industri padat karya disebut sebagai prioritas utama yang diusulkan Indonesia dalam perjanjian ini. Akses pasar untuk komoditas seperti alas kaki, tekstil, garmen, serta produk perikanan menjadi fokus pemerintah.

"Terkait dengan sektor prioritas, Indonesia sudah menyampaikan bahwa industri padat karya itu merupakan satu prioritas bagi Indonesia jadi industri seperti alas kaki, tekstil, garmen produk tekstil dan ditambah produk perikanan itu menjadi perhatian yang kita minta buka akses pasar sebesar-besarnya," ujar Airlangga.

Menko Perekonomian itu juga menyebut bahwa sejumlah hambatan yang selama ini menjadi kendala dalam hubungan dagang dengan Uni Eropa, termasuk isu kelapa sawit dan keberlanjutan, telah menunjukkan progres positif.

"Kemudian juga apa yang sebenarnya menjadi penghambat, nah salah satu tentu hambatan itu sudah diselesaikan dan terkait dengan kelapa sawit, dijanjikan akan diberikan perhatian khusus,” jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut sudah dinegosiasikan terutama tekait sustainability dan traceability dari produk kehutanan Indonesia juga relatif sudah bisa kita selesaikan. 

“Indonesia juga sudah menyiapkan keseluruhan mekanisme yang ada, tinggal mekanisme ini diharmonisasikan dengan kebutuhan ataupun kepentingan dari Uni Eropa," tutupnya.

Kesepakatan IEU-CEPA diyakini akan menjadi katalisator penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, serta daya saing industri padat karya Indonesia di panggung global.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya