Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Terdampak Tarif AS, Ekspor Jepang Mei Anjlok

SABTU, 07 JUNI 2025 | 10:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Nilai ekspor Jepang turun pada Mei karena terganggunya perdagangan akibat tarif tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS).

Menurut data dari Kementerian Keuangan Jepang,  ekspor Jepang turun 3 persen dalam 20 hari pertama Mei, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal, pada 20 hari pertama April, ekspor sempat naik 2,3 persen, dan untuk keseluruhan bulan April naik 2 persen. 

Secara rata-rata, ekspor Jepang tumbuh 6,2 persen dari Januari hingga April. Namun, pada Mei, Jepang mengalami defisit perdagangan sebesar 1,1 triliun Yen (sekitar Rp123 triliun).


Sayangnya, data tersebut belum merinci ke negara mana saja ekspor dan impornya.

Menurut Kementerian Keuangan Jepang, penurunan ekspor terutama terjadi pada mobil, baja, chip, dan komponen elektronik. Sementara itu, impor juga turun karena harga batu bara, logam non-ferrous, dan minyak mentah yang melemah.

"Nilai tukar Yen terhadap Dolar AS selama Mei rata-rata di angka 143,02. Ini 8 persen lebih kuat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, penguatan Yen ini justru membuat nilai ekspor dan impor dalam Yen terlihat lebih kecil," kata Kementerian.

Kondisi perdagangan luar negeri ini akan menjadi penentu apakah ekonomi Jepang masuk ke dalam resesi teknis pada kuartal ini. Sebelumnya, ekonomi raksasa Asia Timur sudah mengalami kontraksi karena lemahnya permintaan dari luar negeri dan turunnya konsumsi masyarakat.

Seperti halnya negara-negara lain, Jepang menghadapi tarif sebesar 25 persen untuk mobil dan suku cadangnya serta pungutan minimum sebesar 10 persen untuk barang-barang lainnya secara keseluruhan. 

Presiden AS Donald Trump bahkan menggandakan pajak untuk baja dan aluminium menjadi 50 persen pada awal Juni, dan tarif sebesar 10 persen akan kembali menjadi 24 persen pada awal Juli, kecuali jika ada kesepakatan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya