Saham-saham Eropa mencatat kenaikan karena didorong oleh data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).
Ekonomi AS menambahkan 139.000 pekerjaan pada Mei, mengalahkan perkiraan sebesar 130.000
Analis mengatakan, data ini memicu optimisme bahwa pasar kerja AS mampu menghadapi dampak tarif Presiden Donald Trump, lebih baik dari yang diperkirakan.
Dikutip dari Reuters, indeks acuan pasar saham Eropa, STOXX 600 naik 0,3 persen pada penutupan perdagangan Jumat 6 Juni 2025 atau Sabtu dini hari WIB, dan mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 0,6%.
Indeks DAX di Jerman dan CAC di Prancis juga mencatat kenaikan untuk minggu kedua berturut-turut.
Indeks FTSE 100 Inggris juga menguat untuk hari keenam berturut-turut, mendekati rekor tertinggi, didorong oleh kenaikan kuat dalam saham pertahanan dan pertambangan emas.
Harga rumah di Inggris mengalami penurunan lebih tajam dari yang diperkirakan pada bulan Mei.
Indeks IBEX di Spanyol mencatatkan kenaikan delapan minggu berturut-turut, yang merupakan rekor terpanjang dalam hampir empat bulan terakhir.
Pasar Eropa masih waspada terhadap tarif impor baja dan aluminium yang mulai berlaku. Sektor otomotif, yang sangat terdampak oleh bea masuk logam tersebut, mencatat penurunan tajam sebesar 1,8 persen dalam sepekan.
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan bahwa ia akan mendorong kesepakatan untuk menghapus bea masuk mobil AS ke Eropa, sebagai imbal balik atas penghapusan tarif serupa terhadap ekspor Eropa ke AS.
Di antara saham lainnya, Dassault Systmes turun 1,2 persen setelah perusahaan perangkat lunak asal Prancis tersebut memperpanjang periode target proyeksi laba per saham jangka menengahnya selama satu tahun.
Saham Renk turun 6,2 persen, menjadikannya salah satu yang berkinerja terburuk di indeks STOXX 600, setelah Exane BNP Paribas menurunkan peringkat saham tersebut dari "netral" menjadi "underperform".