Berita

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Iqbal/Istimewa

Politik

Di Hadapan Mendagri, Gubernur Iqbal Optimistis Bawa NTB Sejahtera

KAMIS, 05 JUNI 2025 | 01:59 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Penutupan Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) 2025 dimanfaatkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, untuk menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukan dan akan kembali diluncurkan. 

Tujuannya agar seluruh masyarakat merasakan kesejahteraan. 

"No one left behind. Tidak ada satupun yang tertinggal dalam kesejahteraan," kata Iqbal di Kota Mataram, Rabu, 4 Juni 2025.


Dalam Musrenbang yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian bersama Wamen Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard, Iqbal juga menyinggung penguatan pembangunan ke depan.

Salah satu yang menjadi fokus di antaranya program Desa Berdaya.

"Juni ini akan di-launching. Koordinasi dengan para bupati dan walikota," katanya. 

Santri Jebolan Ponpes Assalam, Surakarta ini juga mengungkapkan bahwa NTB ke depan menerapkan sistem Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), di mana tiap bulan ada satu agenda. 

"Sudah digelar acara melibatkan 27 duta besar datang. Kemudian paralayang yang hadirkan 9 negara. Fornas VIII ditargetkan melibatkan 15 ribu orang, pemanasan sebelum PON 2028," ucapnya. 

Dengan begitu, Iqbal yakin kontribusi tambang ke depan dapat diperkecil. 

Sebaliknya, efek luas tambang kalah oleh pariwisata maupun pertanian. 

"Kita harapkan dari pertanian, kehutanan, perikanan dapat memberikan  21,45 persen distribusi PDRB sesuai lapangan usaha," urainya. 

Iqbal mematok, sumbangsih dari pariwisata 2025 sekitar 11,64 persen, menjadi 12,60 persen pada 2029. 

Di kesempatan yang sama, Tito Karnavian juga mengapresiasi langkah yang dilakukan Iqbal.

"Saya tahu peta di NTB. Ada kemajuan di NTB. Mendukung NTB untuk melompat," katanya. 

Tito pun menyinggung soal pertumbuhan ekonomi, ini angka yang penting, angka ini menunjukkan daerah lagi maju atau stagnan secara nasional 4,87 persen. 

"Kalau di atas nasional, malah akan bagus. NTB ini minus karena 1,47 persen karena ekspor tambang dihentikan," urainya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya