Berita

Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas/RMOL

Politik

Muhammadiyah Minta Pemerintah Saudi Tegas Atur Haji Furoda

RABU, 04 JUNI 2025 | 17:10 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kasus ribuan calon jemaah haji furoda yang gagal berangkat bukan kesalahan pemerintah Indonesia. Sebab, haji furoda itu merupakan jalur undangan pemerintah Arab Saudi.

Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas kepada wartawan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Juni 2025.

“Jadi kalau kemarin ada masalah terlantarnya jemaah Furoda ya, itu ada kaitannya dengan kesalahan pemerintah Saudi itu, bukan kesalahan pemerintah Indonesia,” kata Buya Anwar.


Atas dasar itu, Anwar meminta agar pemerintah Arab Saudi bisa tegas mengatur terkait haji Furoda tersebut. Pasalnya, pihak travel bisa merugi kalau tidak ada kepastian.

“Oleh karena itu semesti ke depan Saudi harus bersikap jelas dan tegas sehingga para pengusaha travel bisa membuat perencanaan yang sebaik-baiknya,” ujarnya.

“Kalau kemarin itu udah mepet waktunya begitu ada informasi kemudian jemaah balik kanan kan, udah dari Ciputat rencana mau ke Mekkah, lalu akhirnya naik mobil ke Ciputat,” imbuh Buya Anwar.

Diberitakan RMOL sebelumnya, berdasarkan catatan Kementerian Agama RI (Kemenag), lebih dari 1.000 calon jemaah haji furoda tahun 2025 yang batal berangkat akibat visa tidak kunjung diterbitkan pihak Arab Saudi.

Sejumlah perusahaan travel penyelenggara haji furoda pun kini telah dipanggil untuk dimintai pertanggungjawaban.

Kemenag juga mengonfirmasi bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (UU PHU) tengah intens dibahas bersama DPR RI.

Dalam revisi tersebut, akan dimasukkan klausul mengenai pengawasan dan mekanisme perlindungan yang lebih komprehensif terhadap jemaah pengguna visa non-kuota, termasuk visa furoda dan mujamalah.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya