Berita

Kolase Roy Suryo Dkk dan Dahlan Iskan/Repro

Politik

Debat Panas Keaslian Ijazah Jokowi Mengingatkan Keresahan Post Truth Dahlan Iskan

RABU, 04 JUNI 2025 | 14:31 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) hingga kini masih jadi perdebatan.

Kasus ini sempat ditangani Bareskrim Polri dengan melakukan uji forensik terhadap ijazah Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi. Dari hasil perbandingan dengan ijazah tiga rekan Jokowi selama menempuh perkuliahan di UGM, dinyatakan identik.

Nyatanya polemik keaslian ijazah Jokowi belum selesai. Pakar telematika Roy Suryo turut membandingkan ijazah ayah Gibran Rakabuming Raka ini dengan tiga ijazah lainnya, masing-masing milik teman seangkatan Jokowi Frono Jiwo, Sri Murtiningsih, dan adik ipar Jokowi, Hari Mulyono.


Menurutnya, tata letak penulisan "IJAZAH" dan logo UGM di bagian latar belakang milik Jokowi berbeda dengan tiga sampel yang dibandingkan Roy Suryo.

Roy Suryo mengatakan, temuan tersebut membantah pernyataan Bareskrim Polri yang menyebut hasil uji laboratorium forensik ijazah Jokowi adalah identik.

Di tengah perdebatan keaslian ijazah Jokowi ini, muncul pernyataan mantan Menteri BUMN yang juga tokoh senior di dunia pers, Dahlan Iskan terkait pergeseran sebuah kebenaran di era media sosial.

Pernyataan Dahlan Iskan ini bertebaran di media sosial, salah satunya diunggah akun TikTok Ijaya07. Akun tersebut turut mengunggah video Dahlan Iskan soal konsep "kebenaran baru" dan disandingkan dengan foto Roy Suryo, dr Tifa dkk yang diketahui sebagai terlapor kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi.

Dalam video yang diunggah, Dahlan Iskan menyebut di era media sosial ada konsep 'kebenaran baru' atau post truth. Era media sosial, kebenaran tidak lagi bergantung pada fakta, tetapi lebih pada persepsi yang diciptakan melalui framing.

"Kebenaran baru dasarnya bukan fakta. Kalau kita berbantah di medsos dengan cara menyampaikan fakta-fakta, tidak ada gunanya karena fakta tidak lagi menjadi bagian dari kebenaran," jelas Dahlan Iskan.

Kebenaran, lanjut Dahlan, sejatinya bertumpu pada fakta. Namun dengan adanya 'kebenaran baru' ini, persepsi menjadi dasar kebenaran, bukan dibentuk oleh fakta.

"Di zaman gila-gilaan seperti ini, fakta tidak lagi dianggap penting. Yang penting adalah framing," demikian kata Dahlan Iskan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya