Berita

Ilustrasi/asiabusinessoutlook

Bisnis

Saham Toyota Industries Turun Tajam Setelah Umumkan Rencana Privatisasi

RABU, 04 JUNI 2025 | 11:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham Toyota Industries anjlok dalam sembilan bulan terakhir setelah perusahaan mengumumkan rencana untuk keluar dari bursa saham dan menjadi perusahaan tertutup atau privat lewat pembelian saham senilai 4,7 triliun Yen (sekitar Rp540 triliun).

Rencana ini dipimpin oleh Akio Toyoda, Ketua Toyota Motor Corp. Kelompoknya akan membeli saham Toyota Industries dengan harga 16.300 Yen per lembar, yang 11 persen lebih rendah dari harga penutupan saham perusahaan itu pada Selasa, 3 Juni 2025.

Akibat kabar ini, saham Toyota Industries langsung turun hingga 13 persen dalam perdagangan pagi di Tokyo, penurunan harian terbesar sejak Agustus 2024.


Sejumlah investor tidak senang dengan harga penawaran yang dianggap terlalu murah. Salah satunya adalah David Mitchinson dari Zennor Asset Management, yang mengatakan bahwa nilai tawaran ini jauh di bawah nilai sebenarnya. 

"Harga penawaran tender sangat rendah dibandingkan dengan estimasi nilai intrinsik kami," kata David Mitchinson, kepala investasi di Zennor Asset Management LLP, yang memiliki saham Toyota Industries, dikutip dari Bloomberg.

"Banyak kekhawatiran kami seputar tata kelola telah dibenarkan oleh berita ini," lanjutnya.

Alih-alih menyelesaikan masalah tata kelola, rencana ini justru bisa menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Ini bisa menjadi salah satu proses pembelian terbesar yang pernah terjadi di Jepang. 

Dengan menjadi perusahaan tertutup, Toyota Industries bisa lepas dari struktur "induk-anak perusahaan" yang selama ini sering dikritik.

Namun, langkah ini juga bisa memberi Akio Toyoda kontrol lebih besar atas perusahaan-perusahaan dalam grup Toyota - termasuk Toyota Industries yang punya sejarah panjang - dengan cara yang berisiko mengecewakan para pemegang saham.

Untuk mendukung rencana ini, akan dibentuk perusahaan induk baru yang akan membeli Toyota Industries. Perusahaan baru ini sebagian besar dimiliki oleh Toyota Fudosan, sebuah perusahaan properti yang juga dipimpin oleh Akio Toyoda. Ia sendiri akan menginvestasikan 1 miliar Yen (sekitar Rp115 miliar) ke perusahaan induk tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya