Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Pasar Saham Domestik Menguat Di Tengah Peningkatan Tensi Geopolitik

SELASA, 03 JUNI 2025 | 10:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham domestik menunjukkan kinerja positif meskipun berada di tengah peningkatan tensi perdagangan dan geopolitik global.

Hal ini disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK baru-baru ini, dan menegaskan bahwa secara month-to-date pasar saham domestik menunjukkan penguatan, 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 6,04 persen sepanjang Mei (month-to-date/mtd) ke level 7.175 poin, menjadikannya salah satu indeks dengan kinerja terbaik di kawasan regional.


Secara tahun berjalan, IHSG juga terpantau masih tumbuh 1,35 persen (year-to-date/ytd), didorong oleh meningkatnya kepercayaan investor, termasuk investor asing yang kembali melakukan pembelian bersih (net buy) emiten Indonesia pada Mei.

“Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.420 triliun, naik 6,11 persen month-to-date dan 0,69 persen year-to-date. Investor nonresiden mencatatkan net buy sebesar Rp5,53 triliun pada bulan ini, meski masih mencatatkan net sell Rp45,19 triliun secara keseluruhan sejak awal tahun,” jelas Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK) Inarno Djajadi, dikutip Selasa 3 Juni 2025. 

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,78 persen mtd ke level 409,16, dengan yield SBN rata-rata turun 4,76 bps mtd (ytd turun 22,02 bps). 

Per 28 Mei 2025 investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp24,09 triliun secara mtd (ytd: net buy Rp47,11 triliun). Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp0,21 triliun secara mtd (net sell Rp1,21 triliun ytd). 

Industri pengelolaan investasi juga mencatat pertumbuhan. Per 27 Mei 2025, nilai Asset Under Management (AUM) mencapai Rp848 triliun, naik 1,91persen (mtd) dan 1,37 persen (ytd). Produk reksa dana mencatatkan net subscription sebesar Rp8,26 triliun (mtd) dan Rp3,38 triliun (ytd).

OJK juga mencatat, adanya tren buyback saham oleh korporasi. Sebanyak 40 emiten menyatakan rencana buyback tanpa RUPS dengan alokasi dana mencapai Rp21,49 triliun. 

Hingga akhir Mei 2025, sebanyak 31 emiten telah merealisasikan buyback senilai Rp2,16 triliun atau setara 10,05 persen dari total alokasi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya