Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Inggris Akui Inisiatif Otonomi Sahara Maroko sebagai Solusi Paling Kredibel

SENIN, 02 JUNI 2025 | 19:50 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Inggris menyatakan dukungan kuat terhadap proposal otonomi Maroko terkait Sahara, menyebutnya sebagai dasar paling kredibel, layak, dan pragmatis untuk penyelesaian sengketa yang berkelanjutan.

Pernyataan ini ditegaskan dalam Joint Communiqué yang ditandatangani di Rabat pada Minggu, 1 Juni 2025 oleh Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, dan Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita.

Dokumen itu menegaskan bahwa Inggris akan terus bertindak secara bilateral, termasuk dalam aspek ekonomi, serta di tingkat regional dan internasional, sejalan dengan posisi ini untuk mendukung resolusi konflik.


“Inggris mengikuti dengan seksama dinamika positif saat ini di bawah kepemimpinan Yang Mulia Raja Mohammed VI. Kami mengakui pentingnya pertanyaan Sahara Barat bagi Kerajaan Maroko," bunyi pernyataan bersama tersebut.

Inggris menekankan bahwa penyelesaian sengketa regional ini akan memperkuat stabilitas Afrika Utara serta mendorong dinamika bilateral dan integrasi regional.

Inggris juga menyampaikan kesiapan untuk mendukung proyek-proyek di Sahara, termasuk melalui komitmen UK Export Finance senilai 5 miliar poundsterling untuk mendukung bisnis baru di seluruh Maroko.

“Inggris mengakui Maroko sebagai gerbang utama menuju pembangunan sosial-ekonomi Afrika, dan menegaskan kembali komitmennya untuk memperdalam keterlibatan dengan Maroko sebagai mitra pertumbuhan di seluruh benua,” jelas dokumen tersebut.

Selain itu, kedua negara juga menyuarakan dukungan kuat terhadap peran sentral proses yang dipimpin PBB. 

“Kami sepenuhnya mendukung upaya Utusan Pribadi Sekretaris Jenderal PBB, Bapak Staffan de Mistura. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Inggris sepakat dengan Maroko tentang urgensi menemukan resolusi untuk sengketa lama ini, yang akan menguntungkan semua pihak," tambahnya. 

Posisi baru Inggris ini sejalan dengan sikap tegas yang telah diambil beberapa kekuatan besar lain, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Spanyol. 

Dukungan ini semakin memperkuat momentum internasional yang digerakkan oleh Raja Mohammed VI untuk mendukung Rencana Otonomi di bawah kedaulatan Maroko. 

Hal ini juga mengonfirmasi kredibilitas inisiatif tersebut serta konsensus luas yang mendukungnya untuk mencapai resolusi final atas sengketa regional di Sahara Maroko.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya