Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Neraca Dagang RI Surplus 60 Bulan Beruntun, Nilainya Menciut Jadi Rp2,6 Triliun

SENIN, 02 JUNI 2025 | 13:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Neraca perdagangan RI tercatat kembali surplus sebesar 160 juta Dolar AS atau sekitar Rp2,6 triliun pada April 2025.

Dalam data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi itu merosot dibandingkan surplus Maret 2025 sebesar 4,33 miliar Dolar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mencatat surplus ini terjadi 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.


Adapun dalam periode ini, ekspor RI tercatat sebesar 20,74 miliar Dolar AS atau naik 5,76 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar 19,61 miliar Dolar AS. 

Sementara, nilai impor tercatat 20,59 miliar Dolar AS atau naik 21,84 persen dibandingkan April 2024.

"Surplus April 2025 ini lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar 1,51 miliar Dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta besi dan baja," kata Pudji dalam konferensi pers Rilis BPS dalam konferensi pers Senin 2 Juni 2025.

Sedangkan neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar 1,35 miliar Dolar AS disumbang oleh hasil minyak dan minyak mentah.

Sementara secara kumulatif Januari-April 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 11,07 miliar Dolar AS.

"Surplus sepanjang Januari hingga April ini lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar 17,26 miliar Dolar AS. Sementara komoditas migas masih mengalami defisit sebesar 6,19 miliar Dolar AS," kata Pudji.

Berdasarkan data BPS, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan beberapa negara dengan tiga terbesar yakni Amerika Serikat 5,44 miliar Dolar AS, India 3,98 miliar Dolar AS, dan Filipina 2,92 milliar Dolar AS.

Sementara itu, Indonesia mengalami defisit dengan China sebesar 6,28 miliar Dolar AS, Singapura 2,41 miliar Dolar AS, dan Australia 1,75 miliar Dolar AS.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya