Berita

Ilustrasi/RMOL

Dunia

AS-China Kembali Memanas, Saling Tuding Langgar Kesepakatan

SENIN, 02 JUNI 2025 | 10:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hubungan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas. Setelah sempat mereda, ketegangan meningkat lagi karena kedua negara saling menyalahkan soal pelanggaran kesepakatan.

Dikutip dari Bloomberg, Kementerian Perdagangan China mengeluarkan pernyataan yang membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump. Dalam pernyataan yang dirilis Senin 2 Juni 2025, China menegaskan bahwa mereka tidak melanggar kesepakatan yang dibuat di Jenewa bulan lalu. Sebaliknya, China menuduh AS yang justru bertindak sepihak dengan membuat kebijakan baru yang merugikan.

Beberapa kebijakan AS yang diprotes China di antaranya aturan baru soal pembatasan ekspor chip AI, larangan penjualan perangkat lunak desain chip ke China, serta encabutan visa bagi mahasiswa asal China.


"Kalau AS terus bertindak semaunya sendiri dan merugikan kepentingan China, maka kami tidak akan tinggal diam. China akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi hak dan kepentingannya," kata Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Bloomberg.

China juga menuding AS melanggar kesepakatan yang dibuat antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping pada 17 Januari, tanpa memberi penjelasan rinci.

Ketegangan ini muncul lagi setelah bulan Mei lalu kedua negara sempat melonggarkan tarif. Namun, minggu lalu, pemerintahan Trump kembali memperketat hubungan dengan China. Mereka berencana mencabut visa mahasiswa China, membatasi penjualan software desain chip, serta melarang ekspor suku cadang dan teknologi mesin jet ke China.

Perselisihan ini berisiko memperburuk hubungan dagang kedua negara, meskipun Presiden Trump sempat menyatakan keinginannya untuk berbicara langsung dengan Presiden Xi Jinping. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, bahkan mengatakan percakapan lewat telepon kemungkinan akan berlangsung minggu ini.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya