Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net
Mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan dirinya tetap merasa optimis setelah diagnosis kanker prostat agresif yang diidapnya terungkap ke publik.
Dalam pernyataan publik pertamanya sejak kabar itu diumumkan, Biden menyampaikan keyakinan bahwa pengobatan yang dijalaninya akan berjalan dengan baik.
“Yah, prognosisnya bagus. Anda tahu, kami sedang mengerjakan semuanya. Semuanya berjalan lancar. Jadi, saya merasa baik-baik saja,” kata Biden, 82 tahun, kepada wartawan setelah menghadiri acara peringatan Memorial Day yang sempat tertunda, seperti dimuat AFP pada Minggu, 1 Juni 2025.
Awal bulan ini, kantor Biden mengonfirmasi bahwa mantan presiden itu tengah berjuang melawan kanker prostat dengan skor Gleason sembilan, salah satu tingkat keganasan tertinggi.
Meski begitu, Biden tetap menunjukkan semangat tinggi. Dia juga menjelaskan bahwa kanker yang diidapnya belum menyebar ke organ lain.
“Harapannya adalah, kita akan mampu mengatasi ini. Itu tidak terjadi di organ mana pun, tulang saya kuat, itu belum menembus. Jadi saya merasa baik-baik saja,” tambahnya.
Kesehatan fisik dan mental Biden, yang merupakan presiden tertua dalam sejarah AS, telah menjadi sorotan besar dalam lanskap politik, terutama terkait pemilu 2024.
Setelah penampilan debat yang dianggap buruk melawan Donald Trump, Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan masa jabatan kedua.
Saat ditanya mengenai kritik dan tuduhan yang menyerang kinerjanya selama masa jabatan, Biden menjawab dengan nada sarkastis.
“Saya tidak kompeten secara mental dan saya tidak bisa berjalan," ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan tidak menyesal pernah mencalonkan diri kembali.
“Para pengkritik Demokrat saya dapat menantang saya, tetapi mereka memilih untuk tidak melakukannya karena saya akan mengalahkan mereka,” kata Biden dengan yakin.
Dalam pidato resminya di Delaware, Biden mengenang masa jabatannya sebagai presiden sebagai kehormatan terbesar dalam hidupnya.
Ia juga menyerukan perhatian yang lebih besar kepada para veteran, seraya mengenang peringatan 10 tahun meninggalnya putranya, Beau Biden, akibat kanker otak.
“Bagi keluarga Biden, hari ini adalah peringatan 10 tahun, kehilangan putra saya Beau, yang menghabiskan satu tahun di Irak. Dan, sejujurnya, ini adalah hari yang berat," ucap Biden dengan nada emosional.
Meski menghadapi tantangan besar, Biden tetap berpegang pada semangat optimis dan dukungan dari para ahli medis terbaik di bidangnya.
“Kami semua optimis tentang diagnosis tersebut. Faktanya, salah satu ahli bedah terkemuka di dunia bekerja dengan saya,” tutupnya.