Berita

Dunia

Covid-19 Varian Baru Intai Australia, Pakar Kesehatan Khawatir Jelang Musim Dingin

JUMAT, 30 MEI 2025 | 10:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus Covid-19 varian baru NB.1.8.1 meningkat di beberapa wilayah Australia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar kesehatan, terutama karena musim dingin akan segera tiba.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal Mei 2025 menetapkan varian NB.1.8.1, yang termasuk dalam keluarga Omicron, sebagai "varian yang dipantau" karena penyebarannya yang cepat di berbagai negara. Varian ini telah menyebabkan sejumlah pasien dirawat di rumah sakit di Hong Kong, China, dan Amerika Serikat.

WHO mencatat bahwa varian ini pertama kali ditemukan dalam sampel pada akhir Januari 2025.


Di Australia, data dari Universitas Griffith menunjukkan bahwa NB.1.8.1 menyumbang kurang dari 10 persen kasus di Australia Selatan, namun mencapai lebih dari 40 persen kasus di negara bagian Victoria.

Pemantauan air limbah di Australia Barat juga menemukan bahwa varian ini kini menjadi varian dominan di kota Perth.

Sementara itu, laporan terbaru dari otoritas kesehatan New South Wales (NSW) menyatakan bahwa aktivitas Covid-19 kini berada pada tingkat sedang. Ada tanda-tanda awal bahwa varian baru ini turut memicu peningkatan jumlah kasus.

Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Australia Mark Butler mengimbau warga untuk memastikan mereka sudah mendapatkan vaksin penguat (booster).

“Saya mengingatkan, terutama menjelang musim dingin, agar semua orang memeriksa kembali kapan terakhir kali mereka mendapatkan vaksin Covid-19,” ujar Butler, dikutip dari 9News, Jumat, 30 Mei 2025.

“Jika Anda berusia di atas 75 tahun dan sudah lebih dari enam bulan sejak vaksinasi terakhir, sebaiknya segera vaksin lagi. Untuk yang berusia 65 hingga 74 tahun, vaksinasi ulang diperlukan jika sudah lebih dari 12 bulan. Dan bagi semua orang, pertimbangkan dengan serius untuk memperbarui vaksin Anda," lanjutnya.

Menurut WHO hingga saat ini belum ada bukti bahwa varian NB.1.8.1 menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan varian lainnya. Namun, varian ini diduga lebih mudah menular dan mungkin lebih tahan terhadap vaksin yang sudah diberikan sebelumnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya