Berita

Tentara Nasional Indonesia/Ist

Politik

Selamat Ginting:

Peraih Adhi Makayasa Tak Tempati Pimpinan Lembaga Pendidikan TNI

JUMAT, 30 MEI 2025 | 08:50 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Pengamat politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengkritik lembaga-lembaga pendidikan di TNI ditempati bukan oleh para perwira tinggi lulusan terbaik TNI. 

Menurut Ginting, penempatan pimpinan di lingkungan Akademi TNI misalnya, mestinya dipercayakan kepada perwira tinggi yang menjadi lulusan terbaik Akmil (Akademi Militer) AAL (Akademi Angkatan Laut), AAU (Akademi Angkatan Udara), agar menjadi contoh bagi taruna maupun perwira siswa pendidikan. 

"Gubernur Akmil, AAL, AAU idealnya diberikan kepada lulusan terbaik penerima penghargaan Adhi Makayasa dan atau Trisakti Wiratama yang berhasil menjadi perwira tinggi," kata Ginting  melalui keterangan tertulisnya, Jumat 30 Mei 2025.


Begitu juga, kata Ginting, posisi Komandan Jenderal Akademi TNI, dipilih dari perwira tinggi yang pernah menjadi Gubernur Akmil, AAL, dan AAU. Sehingga jalur karier dalam pembinaan personel militer menjadi jelas, bukan berdasarkan suka atau tidak suka, apalagi berdasarkan kedekatan dengan pimpinan militer.

Demikian pula dengan jabatan Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dan Sesko) TNI. Idealnya diambil dari perwira tinggi yang pernah menjadi Komandan Sesko Angkatan. 

"Komandan Sesko Angkatan yang terbaiklah yang sebaiknya menjadi Komandan Sesko TNI," kata Ginting.

Sehingga, lanjutnya, hanya lulusan terbaik Seskoad, Seskoad, dan Seskoau yang kelak bisa menjadi Komandan Sesko di angkatannya. Pola karier seperti ini linier dan jelas ujung dari prestasi perwira.

Kata Ginting, untuk bisa menjadi Komandan Kodiklat Angkatan, bisa juga dipilih dari yang pernah menjadi komandan lembaga pendidikan di lingkungan militer. Misalnya pernah menjadi komandan di Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD, Secapa AL, Secapa AU maupun komandan di Politeknik AD, Politeknik AL, maupun Politeknik AU. 

Sedangkan Komandan Pusdik Kecabangan (korps), sambungnya, bisa berkarier di Kodiklat angkatan maupun TNI. 

"Para guru militer maupun dosen militer, bisa mengimplementasikan dan mempraktikkan ilmunya di lembaga-lembaga pendidikan militer," kata Ginting.

Sekaligus, kata Ginting, memberikan rasa keadilan bagi perwira semua korps. Jangan sampai ada satu korps dijadikan anak emas, sedangkan korps lainnya hanya sebagai pelengkap semata. 

"Perwira dari semua korps jika menjadi yang terbaik dalam bidang pendidikan berhak untuk memimpin lembaga pendidikan,"  pungkas Ginting.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya