Berita

Presiden Prabowo Subianto/Istimewa

Politik

Sekarang Saat yang Tepat bagi Presiden Beri Reward and Punishment

KAMIS, 29 MEI 2025 | 12:42 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Masa tujuh bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai sudah cukup untuk mengevaluasi kinerja para pembantunya di kabinet.

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, publik melihat masa tujuh bulan ini sebagai periode yang pas untuk menentukan apakah para menteri, wakil menteri, dan kepala badan layak dipertahankan atau perlu diganti.

"Saya kira ini adalah waktu yang cukup sebenarnya untuk memberikan reward and punishment," kata Adi lewat kanal YouTube pribadinya, Kamis 29 Mei 2025.


Menurut Adi, reshuffle kali ini penting dan menjadi atensi, karena para pembantu presiden sudah diberikan kesempatan untuk menunjukkan apakah mereka bisa bekerja sesuai dengan keinginan presiden atau tidak.

"Waktu tujuh bulan ini sebenarnya dilihat publik adalah waktu yang sangat pas dan cocok, apakah para pembantu presiden itu memang layak diganti atau layak untuk dilanjutkan kepemimpinannya," tegas Adi.

Ia juga menyoroti dinamika politik dan ekonomi nasional serta gejolak di level internasional yang menuntut penyegaran kabinet, terutama bagi menteri-menteri yang dinilai tidak memenuhi target dan ekspektasi presiden.

Adi menekankan pembenahan perlu dilakukan agar visi dan misi presiden dapat diterjemahkan dan dituntaskan secara maksimal.

"Visi, misi, dan keinginan presiden sebenarnya diarahkan untuk menyelesaikan problem-problem kebangsaan," tandas analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya