Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Investor Pesimis Kelanjutan Kesepakatan AS-UE, Pasar Saham Eropa Ditutup Melemah

KAMIS, 29 MEI 2025 | 07:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bursa Eropa melemah menandai hari yang negatif bagi ekuitas di tengah penurunan yang lebih luas.

Investor terus memantau kemajuan dalam negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) dan menilai serangkaian data ekonomi dari kawasan tersebut.

Perumus kebijakan UE tengah mendesak perusahaan-perusahaan terkemuka di kawasan untuk memberikan rincian rencana investasi mereka di Amerika.


Dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,61 persen atau 3,39 poin menjadi 548,93 pada penutupan perdagangan Rabu 28 Mei 2025 waktu setempat, mengakhiri kenaikan dua sesi berturut-turut. 

Raksasa otomotif Jerman termasuk BMW, Mercedes-Benz dan Volkswagen sedang dalam pembicaraan dengan Washington mengenai kemungkinan kesepakatan tarif impor, membuat saham sektor otomotif menguat 0,7 persen.

Saham produsen mobil Stellantis ditutup 2,2 persen lebih rendah setelah pemilik Jeep, Dodge, Fiat, Citroen dan lainnya menunjuk kepala operasi Amerika Utara Antonio Filosa sebagai kepala eksekutif baru.

Meski ada tanda-tanda mencairnya ketegangan perdagangan antara AS dan Eropa, investor tetap gelisah karena mereka berjuang untuk mengikuti sifat kebijakan perdagangan Trump yang tidak menentu.

"Selama beberapa pekan ke depan, pasar akan berada dalam kisaran perdagangan yang relatif ketat karena investor menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Trump," kata Nick Brooks, Kepala Riset ICG.

Indeks DAX Jerman ditutup turun 0,78 persen atau 188,30 poin menjadi 24.038,19 setelah mencapai rekor tertinggi di awal sesi.

Harga impor Jerman secara tak terduga mengalami kontraksi 0,4 persen (year-on-year) pada April dan pengangguran di ekonomi terbesar Eropa tersebut tumbuh lebih cepat dari ekspektasi pada Mei.

Di Prancis, Indeks CAC 40 melemah 0,49 persen atau 38,69 poin menjadi 7.788,10. Sementara, FTSE 100 Inggris berkurang 0,59 persen atau 52,04 poin menjadi 8.726,01.

Saham sektor pertahanan memperpanjang kenaikan sebesar 0,7 persen, karena investor terus berbondong-bondong menuju perusahaan amunisi militer di tengah menyusutnya harapan gencatan senjata Rusia-Ukraina. 

Rusia akan mengakhiri perang di Ukraina dengan sejumlah syarat, yaitu agar para pemimpin Barat berjanji secara tertulis untuk menghentikan perluasan NATO ke arah timur dan mencabut sebagian sanksi terhadap Rusia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya