Berita

Presiden RI Prabowo Subianto bersama para pemimpin ASEAN usai menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) pada Senin, 26 Mei 2025/Ist

Dunia

Teken Deklarasi Kuala Lumpur, Prabowo: ASEAN Harus Lebih Kuat dan Solid

SELASA, 27 MEI 2025 | 11:17 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Bersama para pemimpin ASEAN, Presiden RI Prabowo Subianto menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) pada Senin, 26 Mei 2025. 

Deklarasi berjudul "ASEAN 2045: Masa Depan Kita yang Bersama (Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2045: Our Shared Future)" ditandatangani secara bergiliran oleh seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan anggota ASEAN.

Dalam keterangan pers usai menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur, Prabowo menyampaikan pesan agar ASEAN menjadi lebih kuat dan bersatu dalam menghadapi berbagai tandangan global saat ini. 


“ASEAN harus lebih kuat, lebih solid, (mengingat) situasi dunia tidak menentu, jadi kita harus kerja sama lebih baik lagi,” ujar Prabowo. 

Isi dari deklarasi itu meneguhkan kembali masa depan bersama yang dicita-citakan oleh negara-negara ASEAN.

Deklarasi ini menjadi simbol komitmen ASEAN dalam membangun masa depan yang tidak hanya menjawab tantangan hari ini, tetapi juga membentuk generasi yang akan datang dengan fondasi yang kuat.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim yang memimpin keketuaan ASEAN tahun ini mendorong agar para anggota menjadikan Deklarasi Kuala Lumpur sebagai simbol komitmen ASEAN dalam membangun masa depan yang tidak hanya menjawab tantangan hari ini, tetapi juga membentuk generasi yang akan datang dengan fondasi yang kuat.

“Hari ini, kita memperbarui janji luhur itu. Bukan sebagai bentuk penghormatan terhadap masa lalu semata, melainkan sebagai perjanjian hidup yang menyongsong masa depan,” kata PM Malaysia Anwar Ibrahim.

Berikut poin-poin dari Deklarasi Kuala Lumpur:

1. Meneguhkan Visi Jangka Panjang ASEAN 2045
Deklarasi Kuala Lumpur menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk mewujudkan visi kawasan yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada rakyat dalam dua dekade ke depan. Dokumen ini menjadi peta jalan strategis bagi negara-negara anggota dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis.

2. Mendorong Integrasi Kawasan yang Inklusif dan Berkelanjutan
ASEAN menekankan pentingnya integrasi yang benar-benar berpihak pada rakyat. Ini meliputi upaya menutup kesenjangan pembangunan, meningkatkan taraf hidup, serta memperkuat investasi pada potensi dan kapasitas sumber daya manusia di kawasan.

3. Menanggapi Disrupsi Global secara Kolektif
Deklarasi ini juga menyoroti perlunya tata kelola bersama dalam menghadapi disrupsi teknologi, fragmentasi ekonomi global, serta perubahan iklim. Inovasi diakui sebagai peluang, namun juga perlu dikelola bersama agar tidak memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.

4. Memperkuat Kepercayaan dan Solidaritas Kawasan
Dokumen ini menekankan pentingnya solidaritas regional dan kepercayaan sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan geopolitik. Visi 2045 disebut sebagai visi yang "berpijak pada realisme, digerakkan oleh tekad, dan dimungkinkan oleh kepercayaan."

5. Melanjutkan Warisan Visi Komunitas ASEAN 2025
Kuala Lumpur Declaration menjadi kelanjutan dari ASEAN Community Vision 2025 yang diluncurkan saat Malaysia menjadi ketua ASEAN pada 2015. Visi 2045 ini bertujuan memperdalam integrasi di tiga pilar utama ASEAN: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.

6. Meningkatkan Peran ASEAN sebagai Poros Stabilitas Global
ASEAN juga memperkuat tekad untuk menjadi jangkar stabilitas dan pusat pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian tatanan dunia. Kerja sama lintas kawasan, seperti dengan GCC (Gulf Cooperation Council) dan Tiongkok, akan terus diperluas dalam semangat kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

7. Membangun Tata Kelola Digital dan Ekonomi Masa Depan
Menyadari pentingnya transformasi digital, deklarasi mendorong kerja sama dalam pengembangan teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan ekonomi digital secara inklusif, beretika, dan berkelanjutan.

8. Mendorong Kepemimpinan Pemuda dan Keterlibatan Masyarakat Sipil 
Dalam semangat keterlibatan multipihak, ASEAN mengafirmasi peran penting generasi muda, parlemen, komunitas bisnis, dan masyarakat sipil dalam pembangunan kawasan yang partisipatif dan responsif terhadap aspirasi rakyat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya