Berita

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi/Ist

Politik

Seruan Guru Besar Ganti Menkes Budi Akumulasi Persoalan yang Ditimbun

SENIN, 26 MEI 2025 | 22:33 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Sejumlah guru besar dan akademisi dari berbagai Fakultas Kedokteran menyampaikan kritik terbuka terhadap kebijakan Kementerian Kesehatan di bawah kepemimpinan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Mereka menilai Budi Gunadi telah melampaui kewenangannya, terutama terkait pengambilalihan fungsi pendidikan tenaga medis.

Kritik terutama diarahkan pada pembentukan kolegium versi pemerintah yang dinilai tidak melibatkan organisasi profesi dan universitas, serta program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit (RSPPU) yang dianggap mengabaikan peran akademik perguruan tinggi.


Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, menekankan pentingnya komunikasi yang setara dan kolaboratif sebelum kebijakan dijalankan. 

“Saya punya prasangka baik, percaya semua  pejabat tinggi, menteri maunya memajukan. Tapi yang paling penting sebelum suatu gagasan atau program dijalankan marilah duduk bersama," katanya dalam kanal YouTube Bambang Widjojanto, Senin 26 Mei 2025.

Prof Samsul menilai protes dari para dokter tidak  keluar tiba-tiba. Melainkan persoalan ini merupakan akumulasi dari proses panjang yang selama ini diabaikan.

"Seruan berbagai universitas ini sebenarnya bukan hal yang mendadak. Ini proses panjang yang sudah bertimbun bertumpuk-tumpuk," tegasnya.

Dia lantas menyoroti perpecahan antar dokter akibat dualisme kolegium yang kini terbentuk. Para guru besar meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi kinerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Kami yang biasa bercanda segala macam sekarang ketemu itu sudah rasanya gimana. Tapi mudah-mudahan ini hanya gangguan sementara dari luar karena pada dasarnya kami para dokter adalah saudara kandung," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya