Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Emas Dunia Menyusut Usai Trump Tunda Tarif untuk UE

SENIN, 26 MEI 2025 | 10:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas jatuh pada perdagangan Senin 26 Mei 2025 karena permintaan safe haven mereda setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju menunda tarif 50 persen terhadap barang-barang Eropa.

Trump memperpanjang batas waktu perundingan dagang hingga 9 Juli setelah Presiden Komisi Eropa mengatakan blok tersebut membutuhkan lebih banyak waktu untuk "mencapai kesepakatan yang baik."

Akhir pekan lalu, harga emas melonjak lebih dari 2 persen ke level tertinggi dalam dua pekan yang didukung arus masuk aset safe haven setelah Trump merekomendasikan tarif 50 persen atas impor Uni Eropa mulai 1 Juni dan mempertimbangkan tarif 25 persen atas iPhone yang dibuat di luar Amerika.


Dikutip dari Reuters, emas spot turun 0,32 persen menjadi 3.346,82 Dolar AS per ons, Senin pagi. Sementara emas berjangka AS melemah 0,63 persen menjadi 3.373,20 Dolar AS. 

Indeks Dolar (Indeks DXY) jatuh ke level terendah hampir satu bulan terhadap mata uang lainnya. Depresiasi Dolar membuat emas yang dihargakan dalam Greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga logam lainnya bervariasi.  Perak di pasar spot turun 0,3 persen menjadi 33,36 Dolar AS per ons. Platinum menguat 0,1 persen menjadi 1.095,90 Dolar AS. Sedangkan Paladium menguat 0,8 persen menjadi 1.000,83 Dolar AS. 

Situasi geopolitik juga mempengaruhi harga logam global. Pasukan Rusia meluncurkan rentetan 367 pesawat nirawak dan rudal ke kota-kota Ukraina tadi malam, dalam serangan udara terbesar sejauh ini, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya, kata para pejabat.

Sementara, serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza, pada Minggu 25 Mei 2025 waktu setempat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya