Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Trump Kutuk Serangan Drone Rusia, Sebut Putin Sudah Gila

SENIN, 26 MEI 2025 | 10:28 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin "gila" menyusul serangan pesawat nirawak besar-besaran yang diluncurkan Moskow terhadap Ukraina pada Minggu malam, 25 Mei 2025.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk beberapa anak-anak, dan meningkatkan ketegangan global atas invasi yang tak kunjung usai sejak awal 2022.

Trump, yang dikenal selama masa kepresidenannya memiliki hubungan yang hangat dengan Putin, mengeluarkan pernyataan keras melalui akun Truth Social miliknya. 


“Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Vladimir Putin dari Rusia, tetapi sesuatu telah terjadi padanya. Dia benar-benar menjadi GILA!” tulis Trump, seperti dimuat AFP. 

Ia melanjutkan dengan menyatakan bahwa Putin tampaknya menginginkan seluruh wilayah Ukraina, bukan hanya sebagian. 

“Saya selalu mengatakan bahwa dia menginginkan SELURUH Ukraina, bukan hanya sebagian saja, dan mungkin itu terbukti benar, tetapi jika dia melakukannya, itu akan menyebabkan jatuhnya Rusia!” tambahnya.

Komentar tersebut menjadi teguran langka dari Trump terhadap pemimpin Kremlin, yang selama ini kerap ia puji. Namun, Trump kini tampak frustrasi terhadap kegagalan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina. 

Dalam pernyataan kepada wartawan sebelumnya pada hari yang sama, Trump mengatakan dirinya tidak senang dengan serangan terbaru tersebut dan tengah mempertimbangkan untuk mendukung sanksi baru terhadap Moskow.

“Saya sudah lama mengenalnya, selalu akur dengannya, tetapi dia mengirim roket ke kota-kota dan membunuh orang, dan saya sama sekali tidak menyukainya,” tegas Trump.

Serangan pada Minggu malam merupakan yang terbesar sejak awal invasi. Militer Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 266 dari 298 drone serang yang diluncurkan, serta 45 rudal. 

Meskipun demikian, korban jiwa tetap berjatuhan di berbagai wilayah, termasuk anak-anak berusia delapan, 12, dan 17 tahun di Zhytomyr. Di Khmelnytskyi, Kyiv, dan Mykolaiv, total empat orang dilaporkan tewas di masing-masing wilayah.

"Tanpa tekanan yang benar-benar kuat pada kepemimpinan Rusia, kebrutalan ini tidak dapat dihentikan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah unggahan di media sosial. 

Ia juga memperingatkan bahwa diamnya Amerika dan dunia hanya mendorong Putin lebih berani menginvasi Ukraina.

Namun, Trump tak tinggal diam dalam menanggapi komentar Zelensky. Ia justru mengecam pemimpin Ukraina tersebut, menyebutnya "tidak membantu negaranya dengan berbicara seperti itu."

“Semua yang keluar dari mulutnya menimbulkan masalah, saya tidak menyukainya, dan sebaiknya dihentikan,” tulis Trump.

Kecaman terhadap Rusia datang dari berbagai penjuru Eropa. Diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, menyerukan tekanan internasional maksimal terhadap Moskow. 

“Serangan tadi malam kembali menunjukkan Rusia bertekad untuk lebih banyak menderita dan menghancurkan Ukraina,” tulisnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul menegaskan bahwa negaranya siap mendukung sanksi tambahan di tingkat Uni Eropa. 

“Putin tidak menginginkan perdamaian, ia ingin melanjutkan perang dan kita tidak boleh membiarkannya melakukan ini,” ujarnya.

Ironisnya, serangan brutal ini terjadi hanya beberapa jam setelah Rusia dan Ukraina menyelesaikan pertukaran tahanan terbesar sejak awal perang. 

Sebanyak 303 tawanan perang Ukraina ditukar dengan jumlah yang sama dari pihak Rusia, dalam kesepakatan yang diraih pada pembicaraan di Istanbul awal Mei.

Presiden Zelensky mengonfirmasi keberhasilan pertukaran tersebut, yang juga disambut haru oleh rakyat Ukraina. 

Seorang mantan tahanan, Viktor Syvak (58), mengaku sangat emosional setelah dibebaskan. 

“Tidak mungkin untuk dijelaskan. Saya tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata,” ucapnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya