Ketua MPR RI Ahmad Muzani/RMOL
Dorongan dari sejumlah aktivis pro demokrasi agar Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih, direspons Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
Muzani mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi perihal wacana reshuffle kabinet.
“Sejauh ini saya belum mendapatkan informasi tentang pandangan dan pemikiran tersebut dari Presiden,” ujar Muzani kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat 23 Mei 2025.
Namun demikian, Muzani berharap para pembantu Presiden di kabinet bisa seirama dengan langkah dan keinginan Kepala Negara, dalam hal ini Prabowo Subianto.
“Ketika Presiden melangkah dalam 20 langkah, maka para menteri dan pembantunya mestinya juga mengikuti langkah yang sama dari Presiden,” kata Sekjen DPP Partai Gerindra.
Menurut Muzani, para menteri di kabinet tidak sepatutnya bertolak belakang dengan visi dan misi Presiden Prabowo.
“Ketika Presiden berputar ke kanan, ikutilah langkah ke kanan dan seterusnya,” tegasnya.
Isu
reshuffle Kabinet Merah Putih sempat mencuat dalam pertemuan aktivis 1998 di Hotel JS Luwansa, pada Rabu kemarin, 21 Mei 2025.
Sejumlah aktivis lintas generasi turut hadir dalam acara tersebut. Mulai dari aktivis Malari, Hariman Siregar; aktivis 1998 sekaligus Sosiolog dari Universitas Negeri Jakarta Robertus Robet; aktivis 1998 sekaligus politikus PDIP Masinton Pasaribu.
Hadir juga Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari.
Kemudian, politikus Partai Gerindra Habiburokhman, Riza Patria, Rusly Haris Moti, Syahganda Nainggolan, Andrianto Andri; Gubernur Nusa Tenggara Timur Melkiades Laka Lena; mantan Komisaris KBI Wahab Talaohu; hingga aktivis pro demokrasi lainnya seperti pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari, hingga akademisi Rocky Gerung.
Bahkan Rocky Gerung turut menyinggung
reshuffle Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.
Rocky menekankan bahwa bila Prabowo serius menginginkan transformasi baru dalam pemerintahan, maka ia harus melengkapi infrastruktur politiknya dengan ideologi yang sejalan.
"Harus ada
reshuffle, lumpuhkan kabinet, isi dengan energi baru. Kan kita enggak mungkin minta menteri bunuh diri meninggalkan kabinet," tegasnya.
Rocky menggarisbawahi bahwa tanpa perubahan ideologi yang menyeluruh, transformasi yang diharapkan tidak akan tercapai secara utuh.
“
Reshuffle kabinet artinya
reshuffle cara berpikir para menteri tentang kebijakan ekonomi Prabowo," pungkasnya.