Berita

PM sementara Bangladesh Muhammad Yunus/Benar News

Dunia

Frustrasi dengan Kondisi Politik Bangladesh, PM Yunus Berniat Mundur

JUMAT, 23 MEI 2025 | 09:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Krisis politik di Bangladesh semakin dalam setelah Profesor Muhammad Yunus, Perdana Menteri sementara sekaligus Kepala Penasihat pemerintah transisi, dikabarkan tengah mempertimbangkan pengunduran dirinya. 

Pemimpin Partai Warga Negara Nasional (NCP), partai politik baru yang lahir dari gerakan mahasiswa, Nhid Islam mengatakan bahwa kabar soal rencana pengunduran diri PM Yunus terus menguat sejak Kamis malam waktu setempat, 22 Mei 2025.

"Kami telah mendengar berita pengunduran diri Tuan (Yunus) sejak pagi ini. Jadi saya pergi menemui Tuan untuk membahas masalah itu. Beliau mengatakan sedang mempertimbangkannya. Beliau merasa situasinya sedemikian rupa sehingga beliau tidak dapat bekerja," ujar Islam, seperti dimuat BBC.


Menurut Islam, Yunus merasa frustrasi dengan kegagalan partai-partai politik untuk mencapai titik temu dalam pembentukan pemerintahan yang stabil. 

Yunus, yang naik ke tampuk kekuasaan setelah gerakan massa mahasiswa tahun lalu berhasil menggulingkan pemerintahan Sheikh Hasina dari Liga Awami, kini menghadapi tekanan dari berbagai pihak, termasuk militer. 

Pasukan militer yang saat itu bersikap netral terhadap protes mahasiswa kini dikabarkan mulai menunjukkan konsolidasi kembali.

Situasi ini memunculkan kekhawatiran Yunus bahwa stabilitas pemerintahan sementara yang ia pimpin tidak dapat dipertahankan. 

Nhid Islam mengatakan dirinya berusaha meyakinkan Yunus agar tetap bertahan demi keamanan negara dan masa depan gerakan rakyat. Namun, dia juga menyampaikan realitas pahit yang dihadapi Yunus. 

"Tidak ada gunanya bagi Yunus untuk tetap bertahan jika ia tidak dapat melakukan tugasnya. Jika partai politik menginginkannya untuk mengundurkan diri sekarang. Mengapa ia akan tetap bertahan jika ia tidak mendapatkan tempat kepercayaan, tempat kepastian itu?" kata Islam.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai arah masa depan politik Bangladesh. Banyak pihak menantikan keputusan Yunus yang bisa jadi akan membuka babak baru dari ketidakpastian atau justru membuka ruang dialog baru antar kekuatan politik yang saling bertikai.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya