Berita

Ilustrasi/RMOL via AI

Bisnis

Emas Tertekan oleh Apresiasi Dolar AS

JUMAT, 23 MEI 2025 | 07:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menguatnya mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) membuat harga emas tertekan. 

Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,3 persen, membuat emas batangan yang dibanderol dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Sementara itu, investor pasar terus mencermati pasar surat utang global setelah kongres AS  meloloskan RUU pajak "big beautiful" yang diusulkan Presiden Donald Trump. 


RUU tersebut akan menambah sekitar 3,8 triliun Dolar AS ke utang pemerintah federal sebesar 36,2 triliun Dolar  AS selama dekade berikutnya. 

Harga emas pun berbalik melemah, diikuti oleh pelemahan harga logam lainnya. 

Dikutip dari Reuters, berikut pergerakan harga logam dunia pada penutupan perdagangan Kamis 22 Mei 2025 atau Jumat pagi WIB.

- Emas spot turun 0,01 persen menjadi 3.294,30 Dolar AS per ons setelah mencapai level tertinggi sejak 9 Mei di awal sesi
- Emas berjangka AS ditutup melorot 0,51 persen menjadi 3.292,30 Dolar AS per ons, persentase penurunan terbesar sejak Jumat akhir pekan lalu dan mengakhiri keuntungan tiga sesi beruntun, menurut data  Morningstar. 
- Harga perak spot menyusut hampir 1 persen menjadi 33,05 Dolar AS per ons
- Platinum turun 0,1 persen menjadi 1.075,02 Dolar AS
- Paladium anjlok 2,1 persen menjadi 1.016,02. Dolar AS

Aktivitas bisnis Amerika meningkat pada Mei di tengah kesepakatan perdagangan antara Washington dan China, tetapi tarif besar-besaran Trump pada barang impor menaikkan harga bagi perusahaan dan konsumen.

"Kesepakatan perdagangan dari pemerintah AS diprediksi segera diumumkan dalam beberapa minggu mendatang dan ini akan memainkan peran penting dalam membentuk harga emas untuk sisa 2025," kata analis MarketPulse, Zain Vawda.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya