Berita

Bank Indonesia/RMOL

Bisnis

Ekonom Kritik Intervensi BI Beli SBN: Tak Gerakkan Sektor Riil

KAMIS, 22 MEI 2025 | 21:23 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Intervensi Bank Indonesia (BI) lewat pembelian Surat Berharga Negara (SBN) pemerintah dinilai justru memberi sinyal negatif bagi investor, serta berisiko menekan pertumbuhan sektor riil.

Sejak awal tahun hingga 20 Mei 2025, BI tercatat telah membeli SBN pemerintah senilai Rp96,41 triliun. Angka tersebut melonjak Rp15,43 triliun dari laporan pembelian SBN BI pada bulan sebelumnya sebesar Rp80,98 triliun per 22 April 2025.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengkritik langkah tersebut tidak sepenuhnya membawa dampak positif bagi perekonomian.


"BI membeli SBN justru dipersepsikan buruk oleh investor, selain mendorong Pemerintah makin kecanduan utang, dana ini juga tidak menggerakkan sektor riil serta BI dipersepsikan kurang independent," katanya kepada RMOL pada Kamis 22 Mei 2025.

Menurutnya, meski pembelian SBN di pasar sekunder bisa membantu menstabilkan nilai tukar Rupiah, penguatan mata uang nasional tersebut tetap harus disertai dengan kebijakan yang kredibel dan penguatan kelembagaan.

"Penguatan Rupiah adalah hal penting, tetapi apa yang menjadi sebab penguatan juga tak kalah penting. Kredibilitas kebijakan dan institusi moneter-ekonomi sangat penting," lanjutnya.

Wijayanto menambahkan, derasnya aliran dana ke instrumen SBN akan berimbas pada terbatasnya likuiditas perbankan untuk penyaluran kredit. 

Masyarakat maupun lembaga keuangan, menurutnya, akan lebih memilih menempatkan dana di SBN karena menawarkan imbal hasil tinggi dibandingkan instrumen lain seperti deposito.

"Dengan dana pihak ke-3 yang relatif kecil pun, bank lebih baik menempatkan di SBN yang bebas risiko daripada memberi kredit," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya